Dari 17 sekolah, SMPN 9 Bontang termasuk enam yang lolos final, dan satu-satunya dari jenjang putih biru.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – SMPN 9 Bontang terus menunjukkan komitmen sebagai sekolah ramah anak. Sejak ditetapkan sebagai sekolah ramah anak pada 2019 melalui Surat Keputusan (SK) dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA), sekolah ini kini masuk sebagai salah satu finalis lomba sekolah ramah anak tingkat kota.
Kepala SMPN 9 Bontang, Lilyn Indriyawati, menjelaskan, langkah menuju sekolah ramah anak melibatkan banyak pihak dan tantangan. Dari 17 sekolah, SMPN 9 termasuk enam yang lolos final, dan satu-satunya dari jenjang putih biru.
“Pada 2019, kami sudah mendapat SK sebagai sekolah ramah anak, tetapi saat itu hanya berupa penetapan. Implementasi persyaratan baru kami gagas dengan serius belakangan ini, terutama dalam lomba sekolah ramah anak yang diadakan oleh DPPPA, kami masuk final,” ujar Lilyn kepada Akurasi.id, belum lama ini.
Kata dia, terdapat beberapa indikator penting dalam mewujudkan sekolah ramah anak antara lain pelatihan guru untuk melayani siswa dengan hati, memahami alur penanganan kasus perundungan, serta mengedepankan penyelesaian masalah secara tuntas.
Selain itu, pihaknya juga bersinergi dengan orang tua, komite sekolah, Kelurahan Guntung, hingga Polres Bontang untuk memastikan setiap persoalan dapat diselesaikan secara kolektif.
“Setiap masalah sekecil apa pun harus ditangani segera. Jika dibiarkan, akan menjadi besar,” sebutnya.
Lilyn menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk tidak mengeluarkan siswa meskipun terjadi pelanggaran berat. Sekolah lebih memilih mendidik, bukan menghukum. Melalui program pembinaan dan kesepakatan, siswa-siswi diajak memperbaiki diri melalui kegiatan yang membangun seperti menghafal, menulis, atau belajar akhlak.
Sementara itu, Sekretaris Disdikbud Bontang, Saparudin, mengapresiasi langkah SMPN 9 Bontang. Menurutnya, sekolah ramah anak merupakan konsep pendidikan yang harus diterapkan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara maksimal.
“Keterlibatan guru, orang tua, dan masyarakat sekitar adalah kunci keberhasilan konsep ini. SMPN 9 telah membuktikan bahwa kerja sama lintas sektor dapat menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman dan mendidik,” tuturnya.
Lebih lanjut, Saparudin menyebut keberhasilan SMPN 9 Bontang menjadi finalis lomba sekolah ramah anak menunjukkan kualitas pendidikan di Bontang yang terus meningkat.
“Ini menjadi motivasi bagi sekolah lain untuk mengikuti jejak SMPN 9 Bontang. Disdikbud akan terus mendukung semua sekolah untuk menjadi tempat belajar yang ramah anak dan bebas dari kekerasan,” imbuhnya.
Lomba sekolah ramah anak tingkat kota ini rencananya akan diumumkan pada awal Desember 2024. SMPN 9 Bontang optimis dapat membawa pulang penghargaan berkat inovasi dan sinergi yang telah dibangun selama ini. (adv/disdikbudbontang/rae/uci)
Penulis: Rae
Editor: Suci Surya Dewi