
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda berencana melakukan pengadaan smart board di setiap sekolah.
Teknologi ini disebut dapat menggantikan papan tulis tradisional, dengan perangkat sentuh yang memungkinkan pengguna menulis, menggambar, dan berinteraksi langsung dengan konten digital menggunakan jari atau stylus.
Menanggapi hal ini, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, Helmi Abdullah, mengingatkan pemkot untuk memperhitungkan hal tersebut secara matang.
Ia menyebut, jika pengadaan tersebut harus disesuaikan dengan besar anggaran yang tersedia. Tanpa harus mengorbankan kemampuan dasar keuangan, serta kebutuhan pendidikan lain yang lebih mendasar.
“Jika tersedia anggaran, tentu tidak masalah. Tetapi bila belum memungkinkan, tidak perlu dipaksakan karena masih banyak sekolah yang membutuhkan perbaikan fasilitas dasar, seperti atap bocor dan sarana belajar lainnya,” kata dia.
Ia juga mengingatkan pemerintah, agar lebih selektif dalam menetapkan skala prioritas pengadaan barang dan jasa, mengingat harga smartboard cukup tinggi.
“Saya juga pernah melihat langsung di beberapa instansi yang sudah menggunakan teknologi tersebut. Memang bagus, tetapi harganya mahal. Jadi saya rasa belum menjadi prioritas saat ini,” tegasnya.
Helmi memastikan, DPRD akan mengawal kebijakan pendidikan agar proporsional, efektif, dan selaras dengan kemampuan fiskal daerah.
Baca Juga
“Kita setiap rupiah dari APBD benar-benar memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan di Samarinda,” pungkasnya. (Adv/dprdsamarinda/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Devi Nila Sari