Psikiater RSUD Taman Husada Bontang, dr. Dewi Maharni menyebut stres dapat memperburuk berbagai penyakit kulit, seperti jerawat, eksim, dan psoriasis.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Stres bukan hanya memengaruhi kesehatan mental, tetapi juga berdampak besar pada kondisi fisik, termasuk kulit. Psikiater RSUD Taman Husada Bontang, dr. Dewi Maharni, M.Sc, Sp.KJ, mengungkapkan bahwa stres dapat memperburuk berbagai penyakit kulit, seperti jerawat, eksim, dan psoriasis.
Stres memicu kelenjar minyak memproduksi lebih banyak sebum, yang memperparah jerawat. Selain itu, eksim dan psoriasis juga sering kambuh saat seseorang merasa tertekan. Pun kesehatan bukan cuma fisik, tapi juga psikis. Mental yang kuat bisa membantu menciptakan kulit yang sehat.
Hormon kortisol yang meningkat saat stres tidak hanya memengaruhi kulit, tetapi juga memperburuk kondisi penyakit lain seperti gastroesophageal reflux disease (gerd) dan asam lambung.
“Banyak keluhan yang akan dirasakan pasien, stres atau cemas,” sebutnya saat dikonfirmasi, belum lama ini.
Seseorang yang mengalami gangguan kulit akibat stres perlu mempertimbangkan untuk berkonsultasi tidak hanya dengan dokter kulit, tetapi juga psikiater. Pasalnya, jika stresnya tidak diatasi, perawatan kulit saja tidak cukup. Sehingga harus ditangani secara bersamaan.
Untuk menurunkan kadar stres, disarankan menjaga pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan anti-peradangan kaya vitamin B dan magnesium, menghindari gula berlebih, serta rutin berolahraga.
Dr. Dewi menekankan pentingnya menjaga kesehatan mental sebagai bagian dari perawatan fisik. “No health without mental health. Tidak ada kesehatan tanpa kesehatan mental. Kalau stres dibiarkan, bukan hanya kulit yang terganggu, tetapi juga sistem kekebalan tubuh,” pungkasnya. (adv/rsudtamanhusadabontang)
Penulis: Rae
Editor: Suci Surya Dewi