Dalam menekan angka stunting di PPU, Dinas Ketahanan Pangan juga memiliki andil. Dengan bekerja sama dengan puskesmas, maka pihaknya dapat melacak perkembangan setiap anak dan mengetahui efektivitas program intervensi yang dilakukan.
Kaltim.akurasi.id, Penajam – Dalam upaya menangani stunting, Dinas Ketahanan Pangan Penajam Paser Utara (PPU) berkomitmen untuk meningkatkan intervensi. Serta melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait, terutama dengan puskesmas setempat di PPU.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan PPU Muliyono menjelaskan, upaya penanganan stunting ini melibatkan kerjasama lintas sektor, termasuk dengan puskesmas di wilayahnya.
“Kami bekerja sama dengan puskesmas karena mereka memiliki ahli gizi yang dapat membantu dalam pemantauan dan evaluasi program,” jelas Muliyono kepada wartawan Akurasi.id, belum lama ini.
Muliyono mengatakan koordinasi terus dilakukan secara berkala. Bahkan pihaknya membentuk grup koordinasi yang bertugas untuk melaporkan setiap perkembangan yang terjadi terutama pada saat penimbangan.
Baca Juga
“Saat melakukan penimbangan, kami selalu mencatat data sebelum dan sesudah intervensi,” kata Muliyono.
Dengan demikian, dinas tersebut dapat melacak perkembangan setiap anak dan mengetahui efektivitas program intervensi yang mereka lakukan. Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa penanganan stunting di kawasan pesisir dilakukan berdasarkan data dari puskesmas setempat.
“Setiap puskesmas di wilayah seperti Gunung Intan, Sumber Sari, Gunung Makmur, Gunung Mulya, Sebakung Jaya, dan Babulu Darat bertanggung jawab atas tiga desa di Kecamatan Babulu,” terangnya.
Dia mengakui bahwa penanganan stunting bukanlah pekerjaan yang mudah. Tetapi dengan kerjasama yang kuat dan pemantauan yang cermat, Muliyono yakin bahwa pihaknya dapat membuat perbedaan yang signifikan bagi kesehatan anak-anak PPU.
“Dengan harapan dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan tangguh di masa depan,” pungkasnya. (adv/diskominfoppu/zul/uci)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi
