Ekowisata Mangrove Kampung Baru di PPU ditutup Disbudpar PPU untuk sementara. Pasalnya ada beberapa fasilitas utama yang rusak dalam tahap perbaikan.
Kaltim.akurasi.id, Penajam – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Penajam Paser Utara (PPU) saat ini tengah merenovasi Ekowisata Mangrove Kampung Baru. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan potensi pariwisata di wilayah PPU.
Diketahui, Ekowisata Mangrove Kampung Baru itu dibangun sekitar 2016 lalu. Namun saat ini mengalami kerusakan pada beberapa fasilitas utama. Sehingga memerlukan perbaikan pada tempat wisata tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata dan Pemasaran Disbudpar PPU Juzlizar Rakhman mengatakan untuk saat ini, Ekowisata Mangrove Kampung Baru itu ditutup untuk sementara.
“Penutupan ini bertujuan untuk menjaga keselamatan pengunjung. Serta kami melakukan proses renovasi agar kembali aman dan nyaman untuk dikunjungi,” katanya saat ditemui wartawan Akurasi.id, belum lama ini.
Langkah ini juga sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah daerah dalam memastikan bahwa semua fasilitas wisata yang disediakan aman dan layak untuk digunakan oleh masyarakat.
“Proses renovasi dilakukan secara bertahap dengan tujuan memperbaiki fasilitas yang rusak dan meningkatkan daya tarik objek wisata tersebut,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa proses renovasi akan mencakup perbaikan infrastruktur yang rusak, pemeliharaan area mangrove, serta peningkatan keamanan dan kenyamanan bagi pengunjung.
“Kami berharap dapat menciptakan destinasi wisata yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi pembangunan pariwisata di PPU,” tutupnya.
Diketahui Ekowisata Mangrove Kampung Baru memiliki luas satu hektare. Tempat wisata ini memiliki jalur pejalan kaki sepanjang 400 meter dan jembatan yang melintasi hutan bakau, dua gazebo, dan dua menara.
Selain itu, tempat ini juga dilengkapi dengan display informasi edukatif dengan ragam info tentang jenis mangrove, satwa liar, dan peran tanaman bakau untuk kelestarian alam. Ada 15 titik display informasi edukatif yang tersebar di jalur trecking wisata mangrove ini. Sangat cocok untuk wisata belajar siswa, event mangrove-edu race, serta kegiatan penelitian. (adv/diskominfoppu/zul/uci)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi