Tercatat selama beberapa tahun ini, TKIK Salsabila telah melahirkan 270 karya buku. Dengan rincian 36 buku pada 2022, 74 buku pada 2023, 85 buku pada 2024, dan 75 karya buku anak pada 2025.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – TK Islam Kreatif (TKIK) Salsabila Bontang kembali menggelar agenda tahunan yang meriah dan penuh makna dalam rangka menutup tahun ajaran 2024/2025. Bertempat di Balai Pertemuan Umum (BPU) Bontang Selatan, kegiatan bertajuk Pentas Seni dan Launching 75 Buku Karya Anak sukses digelar pada Sabtu (21/6/2025).
Bertemakan “Pesona Indonesiaku”, acara ini dihadiri Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang Saparuddin yang hadir mewakili Wali Kota Bontang, pengawas TK wilayah Bontang Selatan Sumarmi, Camat Bontang Selatan Kamsal, Lurah Bontang Selatan Susardi, Bunda PAUD Kelurahan Bontang Selatan Delfi Inggria, dan Ketua Yayasan Permata Insan Prima Ma’ruf Effendy. Hadir pula para orang tua murid, seluruh dewan guru, serta siswa-siswi TKIK Salsabila Bontang.
Dalam sambutannya, Saparuddin menyampaikan apresiasi atas konsistensi TKIK Salsabila dalam mendukung pertumbuhan anak melalui seni dan literasi.
“Kegiatan ini wujud nyata bahwa pendidikan usia dini bukan hanya soal mengenal huruf dan angka. Tetapi juga tentang menggali potensi, mengenal budaya, dan menanamkan nilai-nilai karakter sejak dini,” ujarnya.
Menurutnya, TKIK Salsabila berhasil membentuk karakter literasi, bukan hanya semangat membaca namun menciptakan karya tulis yang luar biasa.
“Mudah-mudahan kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan secara berkelanjutan, agar tingkat literasi anak-anak kita semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia dan perkembangan mereka,” ujar Saparuddin.
Pentas seni menjadi bagian penting dalam kegiatan ini. Dalam praktiknya, pentas seni dapat memacu capaian perkembangan anak bidang kognitif, sosial-emosional, fisik-motorik, bahasa, dan seni menjadi budaya perkembangan kognitif dan sosial-emosional pada anak.
Baca Juga
TKIK Salsabila membuka metode yang efektif dan menarik dimana anak-anak diajak belajar sambil bermain, mulai dari menyampaikan pembelajaran melalui tarian hingga memaknai lagu. Hal ini dipercaya dapat menstimulus aspek perkembangan anak agar materi dapat lebih mudah dan diserap oleh otak mereka.
Sehingga perlu adanya pentas seni pada akhir pembelajaran di Taman Kanak-Kanak, khususnya bagi TKIK Salsabila. Hal ini ditegaskan pula oleh Perwakilan Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF Disdikbud Bontang, Ika Astuti.
“Anak-anak belajar melalui bermain, gerak, dan lagu. Maka seni menjadi metode yang efektif untuk menyampaikan pesan dan menstimulasi perkembangan mereka secara menyeluruh,” ungkapnya.
Sejak berdiri pada Februari 2020, Taman Kanak-Kanak Islam Kreatif Salsabila Bontang telah tumbuh menjadi lembaga pendidikan anak usia dini yang tidak hanya fokus pada pembentukan karakter dan kreativitas, tetapi juga berhasil mencetak siswa-siswa berprestasi. Salah satu capaian paling membanggakan adalah keberhasilan sekolah ini dalam mendorong lahirnya penulis cilik melalui program peluncuran buku karya siswa yang digelar setiap tahun. TKIK Salsabila Bontang menjadi satu-satunya TK yang melahirkan buku dari siswa-siswi dininya.
“Semoga anak-anak bisa mandiri secara mental dan emosional. Harapannya anak-anak bisa menerapkan semangat literasi yang lebih di jenjang sekolah yang semakin tinggi,” tutup Ika.
Pada acara tersebut, berbagai tampilan tari dan lagu memeriahkan panggung, di antaranya tari pembuka, medley tarian nusantara, serta tarian khas dari masing-masing kelas seperti Tari Gantar, Anak Kambing Saya, Tari Indang, Tari Saman, dan Tari Yamko Rambe Yamko. Tidak ketinggalan, tampilan angklung oleh dewan guru dan yayasan menjadi daya tarik tersendiri bagi para tamu undangan.
Baca Juga

Salah satu momen spesial dalam acara ini adalah peluncuran 75 buku karya siswa, sebagai bagian dari Gebyar Literasi Budaya. Tradisi ini menjadi peluncuran ke-5 dan telah dimulai sejak 2020, dengan capaian yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
TK Islam Kreatif Salsabilla Bontang terus menunjukkan komitmennya dalam menanamkan budaya literasi sejak dini. Tercatat selama beberapa tahun ini, TKIK Salsabila telah melahirkan 270 karya buku. Dengan rincian 36 buku pada 2022, 74 buku pada 2023, 85 buku pada 2024, dan 75 karya buku anak pada 2025.
Tujuan utama dari peluncuran buku ini tidak hanya untuk memperkenalkan anak kepada kegiatan membaca dan menulis, tetapi juga sebagai sarana untuk membentuk karakter dan memperkaya wawasan mereka. Selain itu, siswa juga diajak mengenal dan mencintai kearifan budaya lokal, khususnya budaya Kota Bontang dan Kalimantan Timur, melalui berbagai tema cerita yang mereka tulis.
Dengan kegiatan tahunan ini, TKIK Salsabila ingin memastikan bahwa literasi bukan sekadar aktivitas belajar, tetapi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari anak-anak. Melalui proses kreatif menulis dan menerbitkan buku, anak-anak belajar menyampaikan ide dan perasaannya, serta membangun rasa percaya diri sejak dini.
Sebagai bentuk apresiasi atas semangat dan bakat para siswa, panitia juga mengumumkan pemenang Lomba Ramadhan Kids TK B serta Lomba Tingkat Nasional yang telah diikuti oleh siswa TKIK Salsabila. Orang tua pun diberi kesempatan menyampaikan kesan dan pesan, yang penuh haru dan kebanggaan atas capaian anak-anak mereka.
Acara ditutup dengan lagu “Guruku” yang dinyanyikan bersama oleh seluruh hadirin sebagai bentuk penghormatan kepada para pendidik yang telah membimbing anak-anak dengan penuh cinta dan kesabaran.
Dalam kesempatan penuh haru tersebut, Kepala TKIK Salsabila Bontang, Muthi Masfu’ah, turut menyampaikan kebanggaan mendalam terhadap seluruh siswa yang telah menunjukkan perkembangan luar biasa selama menempuh pendidikan di TK Islam Kreatif Salsabila.
Dia berpesan agar para lulusan TKIK Salsabila mampu melangkah dengan percaya diri ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Ia menekankan bahwa kesiapan mental dan emosional anak jauh lebih penting dibandingkan sekadar kemampuan baca tulis.
“Kami tidak hanya mempersiapkan anak untuk bisa membaca dan menulis, tapi juga agar mereka siap secara mental dan emosional menghadapi dunia sekolah dasar. Saya ingin mereka jadi anak-anak yang lebih mandiri, lebih siap, dan lebih matang,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh siswa lulusan TKIK Salsabila dipastikan telah mampu membaca dengan baik. Hal ini tidak terlepas dari budaya literasi yang telah ditanamkan sejak usia dini, bahkan sejak kelompok bermain.
“Insya Allah, lulusan TKIK Salsabila sudah terbiasa dengan aktivitas literasi sejak TK kecil. Semoga keterampilan ini bisa semakin berkembang ketika mereka ke jenjang yang lebih tinggi di tingkat sekolah dasar nanti,” tutupnya. (adv/tkiksalsabila/cha/uci)
Penulis: Siti Rosidah More
Editor: Suci Surya Dewi