Warga Desa Pela Antusias Belajar Mengelola Sampah, Budidaya Maggot Jadi Solusi

Fajri
By
61 Views

Warga Desa Pela, Kutai Kartanegara, antusias mengikuti sosialisasi pengelolaan sampah. Budidaya maggot menjadi solusi inovatif untuk mengatasi masalah sampah dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Kaltim.akurasi.id, Kutai Kartanegara – Desa Pela dengan total penduduk kurang lebih 570 Jiwa merupakan perkampungan nelayan dengan wajah perkampungan pesisir yang didominasi oleh rumah dan jembatan kayu. Jembatan tatakan kayu menjadi jalan utama yang menghubungkan setiap rumah. Karena wilayah Desa Pela dikelilingi oleh sungai, rawa dan danau, yang terletak di tepi anak Sungai Mahakam dan di ujung Danau Semayang.

Menindaklanjuti hal tersebut, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur (DLH Kaltim) menggelar Sosialisasi dan Edukasi Pengelolaan Sampah di Danau Kaskade Mahakam pada Kamis (31/10/2024) di Desa Pela Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Kegiatan dihadiri oleh Perwakilan Kecamatan Kota Bangun, Kepala Desa Pela, DLHK Kukar dan Masyarakat Sekitar Desa Pela dan Sangkuliman. Serta menghadirkan narasumber Khairil Anwar Selaku Direktur Asiana Recycle Indonesia (ARI) dan Penyuluh Lingkungan Hidup, Syamsuddin.

Kepala Desa Pela, Supyan Noor menyampaikan betapa pentingnya mengolah sampah dan menghimbau kepada warganya agar lebih bijak dalam mengolah sampah.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kukar, Irawan menyampaikan, terkait kondisi sampah terkini dan pengelolaan yang tepat untuk di wilayah Desa Pela.
Rina Juliati, selaku Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, turut menyampaikan dalam sambutannya, dengan melihat jumlah penduduk yang berada di Desa Pela dan Sangkuliman. Ia menghimbau kembali untuk bijak pengelolaan sampah serta memberikan alur proses pengelolaan sampah sehingga dapat bernilai ekonomi.

“Kebijakan pengelolaan sampah penting untuk ketahui penduduk. Supaya bisa mengelolaan sampah dengan bijak,” ungkap Rina.

Peran dalam pengelolaan sampah, mengajak masyarakat untuk mengolah sampah organik dengan budidaya maggot. Diketahui maggot sendiri, timbul dari sampah organik yang diolah, yang awalnya berasal dari telur dan bermetamorfosis menjadi lalat dewasa.

Budidaya maggot sendiri, banyak sekali manfaat nya, selain membantu untuk membersihkan lingkungan, maggot pula dapat dihasilkan menjadi minyak larva, tepung larva, dan Pupuk Organik Kasgot. Maggot dapat digunakan sebagai pakan ternak dan ikan Dimana 50 persen penduduk di Pela mata pencaharian sebagai nelayan.

Rina berharap setelah kegiatan ini ada tindak lanjut untuk pengelolaan sampah di Desa Pela. Tindak lanjut yang dimaksud seperti membangun bank sampah unit, sehingga menciptakan lingkungan bersih, sehat dan berkelanjutan. (adv/diskominfokaltim/pt)

Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menu Vertikal
Menu Sederhana
#printfriendly .related-sec { display: none !important; } .related-sec { display: none !important; } .elementor-2760 .elementor-element.elementor-element-0f8b039 { --display: none !important; } .elementor-2760 { display: none !important; }