DPRD Kutim minta pemerintah segera ambil tindakan. Untuk menangani permasalahan kelangkaan BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar.
Kaltim.akurasi.id, Sangatta – Beberapa pekan ini, masyarakat kembali mengeluhkan langkanya bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dan solar subsidi di Kutai Timur. Kondisi inipun mengakibatkan antrian panjang di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Sangatta.
Menyikapi hal ini, Anggota DPRD Kutim Basti Sangga Langi mengungkapkan keprihatinannya dan meminta agar pemerintah segera menyelesaikan permasalahan ini. Sebab, kondisi yang demikian telah terjadi di sepanjang tahun ini. Tentu saja membuat masyarakat resah jika kelangkaan BBM dibiarkan berlarut-larut.
Basti juga menyoroti pentingnya pelaksanaan program oleh tim terpadu. Ia menekankan, bahwa tim terpadu yang telah dibentuk untuk mengawasi keluhan masyarakat terkait BBM perlu segera bergerak dan menangani situasi ini di Sangatta.
“Karena sudah ada tim terpadu yang melakukan pengawasan untuk keluhan masyarakat terkait BBM. Seharusnya tim sudah bergerak, sebagaimana melihat kondisi antrean panjang BBM di Sangatta,” ucapnya, Senin (07/11/2023)
Menurut Basti, masalah ini bukan hanya terjadi di Kutim, tetapi juga terjadi di daerah lain di Kalimantan Timur. Seperti Bontang, Samarinda dan Kutai Kartanegara. Dimana situasi serupa menyebabkan kesulitan bagi masyarakat, termasuk penggunaan barcode dan pendaftaran di Pertamina untuk pengisian BBM.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Andi Nurhadi Putra menjelaskan, bahwa pihaknya telah mengadakan rapat guna mengatasi keluhan masyarakat terkait kelangkaan BBM.
Ia mengharapkan, instansi yang terlibat dalam Tim Satuan Tugas Pengawasan Terpadu BBM di Kutai Timur aktif dalam menyelesaikan masalah ini.
“Hal ini menjadi tanggung jawab bersama untuk mengatasi kekhawatiran yang dirasakan oleh masyarakat,” tutupnya. (adv/dprdkutim)
Penulis: Pewarta
Editor: Devi Nila Sari