Warga yang bermukim di Gang Wahyu, Kelurahan Sempaja Utara, mengeluhkan pasokan air bersih yang sudah tidak mengalir selama dua minggu. Mereka meminta kejelasan Perumdam Tirta Kencana Samarinda.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Sudah dua minggu belakangan, warga Gang Wahyu, Kelurahan Sempaja Utara tak mendapat pasokan air bersih dari Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana Samarinda. Akibatnya, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat terpaksa membeli air bersih dari luar.
Kejadian itu pun membuat masyarakat binggung. Pasalnya, sampai saat ini belum ada kejelasan dari Perumdam, kapan wilayah tersebut kembali dialiri air. Bahkan, dari pengakuan Ketua RT 39 Gang Wahyu, Kelurahan Sempaja Utara, Suwarno, dirinya belum mendapatkan informasi mengapa pendistribusian air bersih dihentikan.
“Tidak ada pemberitahuan sama sekali. masalahnya apa, kendalanya apa, jadi masyarakat bingung,” terangnya saat dikunjungin di kediamannya Rabu, (6/9/2023).
Selama distribusi air dihentikan, kata Suwarno, masyarakat harus berebut untuk membeli air bersih. Pasalnya, ketersediaan dari pemasok juga terbatas. Harganya pun terbilang cukup mahal. Mereka biasa membelinya dengan harga Rp80-100 ribu untuk satu tandon dengan kapasitas 1.200 liter. Satu tandon itu biasa mereka gunakan untuk kebutuhan 1-2 hari.
“Kami butuh kejelasan, kapan ini akan kembali normal. Kasian warga yang harus berebut untuk beli air,” ujar Suwarno.
Sebenarnya, selama RT 39, Gang Wahyu tidak dialiri air, pihak Pemadam Kebakaran (Damkar) acap kali mendistibusikan air gratis. Akan tetapi, distribusi belum merata ke seluruh warga. Lantaran kapasitas air dan jumlah armada yang dikerahkan terbatas.
“Biasanya kalau ada bantuan dari Damkar, kami prioritaskan untuk tempat ibadah dan sekolah dulu, makanya warga lain yang bermukim di dalam tidak kebagian air bersih,” tuturnya.
Suwarno pun berharap agar masalah ini bisa segera teratasi. Karena air merupakan kebutuhan yang sangat mendasar. “Air bersih ini betul-betul kami butuhkan. Kalau kami harus terus beli, kasian warga,” katanya.
Sementara itu, Asisten manajer humas Perumdam Tirta Kencana Samarinda, Sendya Ibanez bilang, pendistribusian air bersih sengaja dihentikan untuk sementara waktu, karena adanya perbaikan. “Ada beberapa titik yang mengalami kerusakan. Beberapa bagian pipa pecah. Karena itu distribusi air terhambat,” ujarnya.
Ditanya mengenai kapan distribusi air bersih kembali normal, dia mengatakan, jika tidak ada kendala semua akan kembali normal dalam 2-3 hari kedepan. Akan tetapi, aliran air tidak bisa langsung deras seperti biasanya.
“Kalau tidak ada kendala kami targetkan 2-3 hari. Namun tidak bisa langsung deras seperti biasanya,” tuturnya.
Pihaknya pun meminta maaf atas kejadian itu, karena sudah membuat warga merasa tidak nyaman. “Kami akan melakukan evaluasi terkait permasalahan ini, semoga distribusi air bisa segera normal kembali,”katanya. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Fajri Sunaryo