Sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), sudah sepantasnya penyerapan tenaga kesehatan untuk IKN prioritaskan warga Kaltim. Ini menjadi tugas pemerintah provinsi dan anggota legislatif untuk mengawal hal tersebut.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Anggota Komisi III DPR RI Rudy Mas’ud tekankan penempatan tenaga kesehatan di Ibu Kota Nusantara (IKN) prioritaskan warga yang berdomisili Kaltim. Sebab, tidak hanya dinilai mumpuni, namun masih banyak tenaga kesehatan di Kaltim yang belum mendapatkan pekerjaan.
“Begitu juga tenaga-tenaga perawat yang sudah lulus. Hingga saat ini masih banyak belum diberikan tempat kerja yang sesuai dengan kompetensi mereka,” kata Rudy Mas’ud saat ditemui usai melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan, Minggu (15/10/2023)
Menurutnya, Kaltim sebagai provinsi yang terus berkembang dan memiliki kebutuhan tenaga kesehatan yang cukup besar. Sudah seharusnya lebih memperhatikan keberadaan tenaga kesehatan yang berperan penting dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Namun, nyatanya masih banyak lulusan keperawatan dan kesehatan di Kaltim hingga kini masih belum mendapatkan pekerjaan. Akibat kurangnya perhatian dari badan eksekutif (pemerintah provinsi).
Baca Juga
Selain itu, penyediaan unit layanan kesehatan untuk daerah terpencil juga masih sangat minim. Sehingga, perlu regulasi yang lebih baik untuk penyaluran tenaga medis ke wilayah-wilayah terpencil, hal tersebut tentunya memerlukan perhatian khusus.
“Upaya ini akan membantu memenuhi kekurangan tenaga medis di daerah-daerah yang membutuhkan dan meningkatkan pelayanan kesehatan,” imbuhnya.
Sebagai informasi, kegiatan penyerapan aspirasi anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kaltim akan dilaksanakan sejak 3 hingga 26 Oktober. Dalam waktu tersebut, mereka tidak hanya menjalankan tugas legislatif, tetapi juga memprioritaskan pelaksanaan aspirasi masyarakat dan sosialisasi mengenai empat pilar.
Baca Juga
Kegiatan tersebut dihadiri oleh beberapa anggota DPRD Kaltim dan ribuan peserta sosialisasi yang merupakan masyarakat dan tenaga kesehatan. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari
