BPS mencatat nilai tukar petani pada Februari 2024 alami peningkatan 1,61 persen dibanding bulan sebelumnya. Dari sebelumnya sebesar 131, 68, menjadi 133,80.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencatat nilai tukar petani (NTP) pada Februari 2024 mengalami peningkatan sebesar 1,61 persen dibandingkan Januari 2024.
“NTP Februari 2024 tercatat 133,80 naik dari 131,68 pada Januari 2024,” ungkap Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana, dalam pres rilis yang digelar, Jumat (1/3/2024).
Yusniar menjelaskan, kenaikan NTP ini disebabkan oleh peningkatan indeks harga yang diterima petani (It) lebih besar daripada indeks harga yang dibayar petani (Ib). It pada Februari 2024 naik 1,72 persen, sedangkan Ib hanya naik 0,11 persen.
“Peningkatan NTP terjadi di semua subsektor, kecuali peternakan,” kata Yusniar.
Peningkatan NTP tertinggi terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,38 persen, diikuti perikanan sebesar 1,57 persen, hortikultura sebesar 1,55 persen, dan tanaman pangan sebesar 1,36 persen.
Sementara itu, nilai tukar usaha petani (NTUP) pada Februari 2024 juga mengalami peningkatan sebesar 1,59 persen dibandingkan Januari 2024. NTUP Februari 2024 tercatat 136,65.
“Kenaikan NTUP ini disebabkan oleh It yang lebih besar daripada Ib,” jelasnya.
Peningkatan NTUP terbesar terjadi pada subsektor pembudidaya ikan yakni 2,61 persen, diikuti tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,49 persen, perikanan senilai 1,64 persen. Hortikultura sebesar 1,58 persen, nelayan sebesar 1,18 persen, dan tanaman pangan sebesar 0,94 persen.
“Hanya subsektor peternakan yang mengalami penurunan NTUP sebesar 1,43 persen,” ujarnya.
Secara spasial, NTP Kaltim pada Februari 2024 lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yaitu 120,97. Namun, perubahan NTP Kaltim lebih rendah dibandingkan rata-rata perubahan nasional yaitu 2,28 persen.
“Hal ini menunjukkan bahwa meskipun NTP Kaltim lebih tinggi, namun tingkat kenaikannya lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional,” pungkasnya. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Devi Nila Sari