
Tanggapi soal Bupati PPU ditahan KPK, Sekprov Kaltim imbau ASN jangan mudah tergiur gratifikasi. Begitu pula Gubernur Kaltim Isran Noor mengingatkan agar emban amanah jabatan dengan tanggung jawab.
Akurasi.id, Samarinda – Tertangkapnya 11 orang di Kaltim dalam penjaringan operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (12/1/2022), sontak membuat publik tercengang.
Sebab, OTT tersebut menjaring Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas’ud (AGM) bahkan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Bupati (Sekkab) PPU Muliadi. Tidak hanya keduanya, pihak swasta beserta sederet aparatur sipil negara (ASN) juga turut terseret atas kasus dugaan suap atau gratifikasi. Hingga kini mereka masih dalam pemeriksaan.
Menyikapi hal tersebut, Sekprov Kaltim HM Sa’bani mengimbau agar seluruh ASN selalu mematuhi peraturan dan menyukuri gaji serta tunjangan yang telah diberikan. “Saya mengimbau agar kita patuhilah peraturan, syukuri lah yang ada. Jangan terlalu mengada-ada, supaya kita semua dapat bekerja dengan baik. Terhindar dari apa yang tidak kita inginkan,” kata dia kepada awak media, Kamis (13/1/2022).
Dia berharap, agar semua pejabat pemerintah dapat menjaga diri dan jangan sampai terjebak dengan suap maupun gratifikasi. Menurutnya Sa’bani, semua pasti bisa mencegahnya jika melihat adanya tanda mengarah pada gratifikasi.
Sebab, jabatan ASN setiap harinya memang rentan akan tindakan yang mengarah kepada hal-hal yang yang buruk. Baginya penting melakukan pencegahan agar tidak menambah deretan kasus pejabat negara yang kena OTT di Tanah Benua Etam -sebutan lain Kaltim-.
“Mudahan-mudahan kita bisa mengendalikan diri masing-masing. Harusnya kan bisa kita cegah. Kita bisa melihat tanda-tanda itu. Jangan tergiur, kita bisa melihat signal-signal yang mengarah ke arah sana,” pesannya.
Dari Kasus Bupati PPU Ditahan, Isran Noor Terus Ingatkan ASN Emban Tugas dengan Amanah
Sebelumnya, Gubernur Kaltim Isran Noor berulang kali telah mengingatkan agar ASN maupun pejabat negara dapat mengemban tugas dan amanah dengan penuh tanggung jawab. Alasannya tak lain, sebab rentan adanya penyalahgunaan jabatan .
“Jalankan tugas ini penuh keikhlasan dan kejujuran agar kita bisa sampai selesai menjalankannya. Tidak ada masalah dan musibah yang terjadi di kemudian hari,” tegasnya.
Dia mengatakan komitmen kuat dalam pengabdian dan melaksanakan tugas dengan jujur dapat mengantarkan mereka kepada keselamatan. Bahkan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.
“Jangan banyak mengeluh, sudah dapat gaji, tunjangan, insentif dan lainnya harus bersyukur. Bila kita bersyukur, Insya Allah apa yang kita dapatkan itu bisa bertambah banyak dan penuh berkah, sekali lagi apabila kita mengeluh dan merasa kurang maka tidak selesai kekurangan yang kita rasakan,” pesan Isran. (*)
Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Suci Surya Dewi