Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Minggu pertama Ramadan sejumlah harga bahan pokok di Samarinda mulai mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut dipicu akubat meningkatnya permintaan masyarakat saat Ramadan 1444 H.
Berdasarkan hasil pantauan Akurasi.id di Pasar Temindung Permai dan Pasar Segiri Samarinda, sejumlah bahan pokok alami kenaikan, Senin (27/3/2023).
Baharuddin (43) penjual beras dan telur menjelaskan bahwa bahan pokok yang mengalami kenaikan di antaranya, telur per satu piring sebelumnya Rp55 ribu kini harganya Rp63 ribu. Kemudian beras yang harga sebelumnya Rp13.000-13.500 per kilonya sekarang naik menjadi Rp14.000-14.500.
“Kini telur naik jadi Rp63 ribu dan beras juga naik, kini Rp14 ribu sampai Rp14.500,” ucapnya.
Selain itu, komoditas lain juga turut naik. Kenaikan harga bahan pokok tersebut berbanding lurus dengan meningkatnya permintaan konsumen saat bulan Ramadan.
Salah satu pedagang sayur mayur Supriadi (23) menjelaskan, adanya kenaikan dari sejumlah sayur-sayuran. Seperti sayur-sayuran di antaranya. Kol harga sebelumnya Rp10 ribu per kilonya kini naik menjadi Rp15 ribu per kilonya.
Kemudian lombok kriting dari harga sebelumnya Rp35 ribu kini melonjak tajam menjadi Rp60 ribu. Harga kembang kol pun turut naik dari harga Rp20 ribu sekarang menjadi Rp30. Sawi pun tidak luput dari kenaikan, harga sebelumnya Rp12 ribu kini naik menjadi Rp15 ribu. Kemudian harga tomat yang harga sebelumnya Rp6 ribu kini naik menjadi Rp9 ribu per kilonya.
“Ini saya beli diluar Kalimantan, yaitu dari Sulawesi dan Jawa,” ucapnya.
Berbeda halnya dengan lombok hijau yang masih terbilang stabil di harga Rp30 ribu. Supriadi mengatakan bahwa pasokan sayu mayur dari Kalimantan sangat sedikit sehingga mau tidak mau membeli dari luar Kalimantan. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id