Polemik Rudy Mas’ud dalam Kunker Pemprov Kaltim, Netralitas Pj Gubernur Dipertanyakan

Fajri
By
1 View
Foto: Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik, saat diwawancarai awak media. (Muhammad Zulkifli/Akurasi.id)

Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik, angkat bicara terkait polemik kehadiran Rudy Mas’ud dalam kunjungan kerja Pemprov Kaltim. Akmal menegaskan undangan ditujukan kepada semua kandidat, namun netralitas pemerintah mulai dipertanyakan.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Polemik kehadiran Rudy Mas’ud dalam beberapa kunjungan kerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) menuai sorotan publik. Menanggapi hal tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, akhirnya angkat bicara.

Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Otonomi Daerah di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) itu menegaskan, undangan kunjungan kerja yang diberikan tidak hanya ditujukan kepada Rudy Mas’ud, tetapi juga kepada seluruh pasangan calon (paslon) lainnya.

“Kami ditanyai Bawaslu terkait surat undangan kunjungan kerja untuk Rudy Mas’ud, Seno Aji, Isran Noor, dan Hadi Mulyadi. Ya tentu kami mengundang semua. Bahkan, kami juga mengundang seluruh anggota DPD dan DPRD,” jelas Akmal Malik.

Menurut Akmal, langkah tersebut merupakan bentuk komitmen terhadap prinsip demokrasi. Meski hasil sengketa Pilkada masih dalam proses di Mahkamah Konstitusi (MK), ia menilai hal itu tidak seharusnya menciptakan perselisihan di antara para kandidat.

“Demokrasi harus memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Setelah berkontestasi, kita harus duduk bersama untuk membahas pekerjaan rumah yang perlu dikerjakan ke depan. Sambil itu, kita turun ke lapangan untuk melihat apa yang harus dibenahi,” ujarnya.

Akmal juga menyebutkan pentingnya masukan dari para pemimpin sebelumnya, seperti Isran Noor dan Hadi Mulyadi, untuk memperbaiki dan memajukan Kaltim.

“Terutama bagi mereka yang pernah memimpin Kaltim. Mereka bisa memberikan saran dan masukan tentang apa saja yang perlu diperbaiki,” katanya.

Ia menambahkan bahwa proses politik, termasuk kontestasi, hanyalah bagian dari mekanisme rekrutmen pemimpin, sehingga tidak seharusnya menimbulkan perpecahan.

“Saya berharap seluruh warga Kaltim, terutama para kandidat yang bertarung kemarin, bisa bersama-sama merumuskan langkah persatuan untuk membangun Kaltim yang lebih baik,” tutur Akmal.

Sebagai Pj Gubernur, Akmal menegaskan dirinya akan tetap bersikap objektif dan tidak memiliki kepentingan pribadi selama masa tugasnya.

“Saya di sini hanya sementara. Saya berusaha bersikap objektif karena saya tidak memiliki kepentingan pribadi,” ujarnya. (*)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *