Minggu , Januari 19 2025
Rokok Kretek Filter
Ilustrasi Rokok. (ist)

Rokok Kretek Filter, Si Kecil yang Bikin Garis Kemiskinan Kaltim Memanjang

Loading

Data BPS Kaltim mengungkap rokok kretek filter menjadi komoditas kedua terbesar penyumbang garis kemiskinan di Kaltim, setelah beras.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), garis kemiskinan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami kenaikan sebesar 2,4 persen selama periode Maret-September 2024. Pada Maret 2024, angka kemiskinan tercatat sebesar Rp833.955 per kapita per bulan, meningkat menjadi Rp853.997 per kapita per bulan pada September 2024.

Dari angka itu, ada sebuah fakta mengejutkan. Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, mengatakan rokok kretek filter menempati posisi kedua sebagai komoditas penyumbang terbesar pada garis kemiskinan di Benua Etam (sebutan Kaltim), setelah beras.

Dia juga bilang, peranan komoditas makanan dalam memengaruhi garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan komoditas nonmakanan. “Data September 2024 lalu, kontribusi makanan mencapai 70,74 persen, sedangkan komoditas nonmakanan hanya menyumbang 29,26 persen,” ujarnya di Samarinda, baru-baru ini.

Jasa SMK3 dan ISO

Ia merincikan, beras menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi 18,03 persen terhadap garis kemiskinan. Rokok kretek filter berada di posisi kedua dengan kontribusi 10,40 persen, diikuti oleh daging ayam ras (6,78 persen) dan telur ayam ras (3,61 persen).

“Komoditas lain seperti mi instan, gula pasir, dan ikan tongkol juga memberikan andil, meski tidak sebesar beras atau rokok kretek filter,” jelasnya.

Dengan asumsi rumah tangga miskin di Kaltim rata-rata memiliki 5-6 anggota, tantangan yang dihadapi semakin besar. Garis kemiskinan per kapita yang mencapai Rp853.997 per bulan menunjukkan bahwa kebutuhan minimum per rumah tangga diproyeksikan mencapai Rp4.543.264 per bulan.

Keberadaan rokok kretek filter sebagai penyumbang besar terhadap garis kemiskinan menjadi sorotan khusus. Yusniar menilai bahwa tingginya pengeluaran untuk barang ini dapat mengurangi alokasi belanja kebutuhan pokok lainnya. (*)

Baca Juga  Empat Orangutan Dilepasliarkan di Kutai Timur: Upaya Pemulihan Populasi di Habitat Alami

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id

cek juga!

Rp152 Miliar untuk Pembangunan Pasar Pagi Tahap Dua, DPRD Samarinda Minta Penjelasan

Rp152 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Pagi Tahap Dua, DPRD Samarinda Minta Penjelasan

DPRD Samarinda minta penjelasan pemkot terkait rencana penambahan anggaran Rp152 miliar untuk pembangunan Pasar Pagi …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

.pvc-stats-icon { display: none !important; } .single-post-thumb { display: inline !important; } .advads-edit-appear { display: none !important; } .advads-edit-bar { display: none !important; } #sidebar { display: none !important; } .widget { display: none !important; } .widget-container { display: none !important; } .widget { clear: both; margin-bottom: 25px; display: none !important; } #sidebar .widget-container { display: none !important; } .iklan_dalamteks { display: none !important; }