Rusak 10 Tahun, Jembatan Penghubung RT 17 dan RT 18 Berbas Pantai Belum Pernah Diperbaiki

Fajri
By
3 Min Read
Saat Komisi lll DPRD Kota Bontang sidak dan berdialog dengan warga RT 17 dan 18 terkait perbaikan jembatan. (Akurasi.id / Dwi Kurniawan Nugroho)

Jembatan penghubung RT 17 dan RT 18 di daerah Prakla, Kelurahan Berbas Pantai tak kunjung diperbaiki.

Kaltim.akurasi.id, Bontang – Sudah sejak 10 tahun warga di daerah Prakla, Kelurahan Berbas Pantai, mengeluhkan jembatan penghubung antara RT 17 dan RT 18 yang tak kunjung diperbaiki.

Ketua RT 18  Scahruddin mengatakan, permintaan perbaikan jembatan sudah sejak lama dilakukan lantaran banyaknya keluhan warga.

Banyak langkah yang telah ia tempuh, mulai dari mengikuti musrenbang, hingga bertemu walikota untuk mempertanyakan kepastian perbaikan jembatan tersebut.

“Setiap tahun saya ikut musrembang, dan saya juga datangi walikota termasuk PUPR untuk membawa keluhan masyarakat agar bisa didengar. Sampai sekarang ngak juga terealisasi,” ungkapnya, Selasa (04/06/24) pagi tadi

Di tempat yang sama, Ketua RT 17, Syahril menambahkan, sudah ada beberapa warga yang terperosok di jembatan tersebut akibat lubang dan kayu yang usianya sudah cukup lama.

Bahkan, warga setempat secara swadaya selalu melakukan penutupan lubang dan perbaikan struktur jembatan tersebut agar tetap bisa digunakan, meski perbaikan bersifat sementara.

Padahal jika hal itu terwujud, warga pun bersedia mengibahkan lahanya untuk pelebaran jembatan yang saat ini hanya 2 meter saja.

“Kami berkali-kali pebaiki jembatan ini, sampai dana pribadi saya terpakai karena pemerintah tak kunjung perbaiki, saya sudah bosan di tinjau terus. Kami butuh eksekusi bukan janji,”jelasnya.

Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina dalam kunjungannya mengungkapkan, sangat menyayangkan belum ada alokasi perbaikan terhadap jembatan tersebut.

Dia meminta Pemkot Bontang bergerak cepat untuk mengatasi masalah ini. Terlebih daerah tersebut adalah wilayah prioritas kawasan kumuh yang harus dibangun.

Amir bilang, akan membantu dengan sisa masa jabatan yang terhitung dua bulan, ia akan berupaya untuk membicarakan kepada anggota dewan terpilih di dapil itu, untuk mengusulkan perbaikan dalam anggaran perubahan.

“Memang kondisi jembatan sangat memprihatinkan, kami akan berbicara dengan Anggota DPRD terpilih di daerah ini untuk mendorong usulan itu, sembari memantau agar sidak ini tidak dirasa sia-sia,” terangnya.

Dikonfirmasi juga Lurah Berbas Pantai Hadi Jumianto mengaku usulan ini sudah masuk prioritas pada APBD Perubahan 2024. Laporan mengenai kondisi jembatan sudah dia terima, bahkan sejak awal dia menjabat

Dia pun mengakui jembatan ini sangat layak untuk diprioritaskan. Selain sebagai jalur akses warga, jembatan tersebut juga digunakan oleh para pengangkut ikan untuk membawa ikan setelah diturunkan dari kapal.

Untuk tindakan sementara, pihak kelurahan akan melakukan tambal sulam sebagai perbaikan jangka pendek jembatan tersebut.

“Semoga di APBD Perubahan bisa direalisasikan. Saya sudah usulkan anggaran Rp 400 juta, itu sudah mencakup pelebaran jembatan menjadi 4 meter,” kata Hadi Jumianto. (*)

Penulis : Dwi Kurniawan Nugroho
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *