Sejumlah inovasi yang diterapkan Sang Pejuang Anti Korupsi di lini pengawasan keuangan daerah membantu mengantarkan Pemkot Bontang meraih rekor impresif: sembilan kali Opini WTP BPK berturut-turut.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Lahir pada Tanggal 29 Oktober di Kota Surabaya, tepat 55 tahun lalu, Sang Pejuang Anti Korupsi terus bertransformasi. Kiprahnya sebagai abdi negara penuh prestasi dan banjir apresiasi. Peraih Predikat PNS Teladan Kota Bontang Tahun 2007 itu banyak mengukir tinta emas dalam perjalanan mencegah dan menanggulangi penyelewengan keuangan negara di Kota Taman.
Sejumlah inovasi yang diterapkan Sang Pejuang Anti Korupsi di lini pengawasan keuangan daerah membantu mengantarkan Pemkot Bontang meraih rekor impresif: sembilan kali Opini WTP BPK berturut-turut.
Dia adalah Enik Ruswati, S.E., M.M., Ak., CA., CRA., CGCAE., CFrA atau akrab dengan sapaan Bu Enik. Panjangnya gelar akademik di belakang nama Enik, menjadi bukti kompetensinya sebagai seorang auditor. Berbekal pula pengalaman selama 17 Tahun mengabdikan diri di Inspektorat Daerah/ITDA, meyakinkan Pemerintah Kota Bontang mendaulat Enik menjadi sang komandan korps pengawas pada 2019 silam.
Pasca dilantik, Sarjana Lulusan Terbaik Universitas Muhammadiyah Gresik Tahun 1997 itu langsung bergegas. Sejumlah program dalam Paket Inovasi bertajuk “Rumah Pengawasan” segera Enik rancang bersama Para Inspektur Pembantu.
Rumah Pengawasan setidaknya berisi 4 Inovasi utama, yakni: Pertama, Klinik Layanan Informasi dan Konseling Dana BOS (KLIK BOS) yang berhasil mendorong Laporan Keuangan Pemerintah Daerah/LKPD Kota Bontang mencatatkan pencapaian luar biasa, yakni zero temuan dalam pengelolaan Dana BOS Tahun 2022, baik pada sekolah negeri maupun swasta.
Kedua, SIMWAS (Sistem Pengawasan) merupakan aplikasi yang digunakan oleh rekan-rekan pemeriksa di lingkungan ITDA Kota Bontang dalam proses pembinaan dan pengawasan ke seluruh perangkat daerah. Aplikasi SIMWAS mempermudah sekaligus memperkuat proses binwas tersebut.
Ketiga, ATLAS ANGKA atau akronim dari Akselerasi Akuntabilitas Keuangan Perangkat Daerah, adalah aplikasi yang digunakan sejak Tahun 2022 untuk menyajikan LKPD secara lebih cepat, akurat, akuntabel dan transparan. Penggunaan aplikasi ini dalam Penyusunan LKPD menorehkan capaian membanggakan; LKPD Kota Bontang yang sebelumnya baru bisa diserahkan ke BPK pada hari batas akhir penyampaian yakni 31 Maret, pada dua tahun terakhir, bisa diserahkan tiga minggu lebih cepat yakni pada Tanggal 10 Maret. Belum lagi catatan bahwa ATLAS ANGKA juga menjadi inovasi terbaik pada Ajang Lomba Inovasi SiPeena Tahun 2023.
Keempat, inovasi SIENDUT alias Sistem Informasi Pemantauan Tindak Lanjut. SIENDUT adalah aplikasi yang dirancang agar Perangkat Daerah dapat menindaklanjuti rekomendasi dari temuan hasil pemeriksaan. Aplikasi ini juga dibuat untuk memberikan ruang bagi Perangkat Daerah dalam memonitor progress dari tindak lanjut hasil pemeriksaan ITDA yang telah diajukan tersebut.
Selain Paket Inovasi “Rumah Pengawasan” yang Enik terapkan bersama jajaran ITDA di lingkungan Pemkot Bontang, komitmennya dalam memerangi rasuah juga dilakukan di sektor non formal. Peraih Cumlaude Pendidikan Profesi Akuntan Universitas Mulawarman Tahun 2014 itu menggagas ide dibentuknya Tim Penyuluh Anti Korupsi bersertifikat KPK.
Tim besutan Enik telah banyak memberikan pencerahan seputar upaya memberangus KKN ke sejumlah sekolah negeri dan swasta yang ada di Kota Bontang. Enik punya harapan, penanaman budaya anti rasuah sejak dini akan membuahkan integritas serta kejujuran pada diri Siswa-siswi Kota Bontang kelak.
“Hadiah terbesar dari kerja keras manusia bukanlah hasil yang Ia peroleh, melainkan manfaat dari yang Ia kerjakan,” ujar Enik saat ditanya moto hidup yang Ia kutip dari seorang Filsuf terkemuka Inggris: John Ruskin.
Manfaat tentu akan Enik peroleh di masa mendatang, tetapi hasil juga tak pernah mengkhianati proses. Atas semua komitmen, kontribusi juga upaya head to head melawan budaya korupsi, pada Bulan Maret 2023 lalu, Enik diganjar KPK dengan penghargaan prestisius sebagai Pejabat Pemerintah Daerah yang Berdedikasi Tinggi dalam Upaya Pemberantasan Korupsi.
Dan kini Sang Pejuang ini Tengah menanti penyematan Penghargaan Nasional “ANUGRAH ASN Tahun 2024” sebagai diantara ASN (Kategori Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama) yang menginspirasi dan layak diteladani.
Demikian sekelumit kisah tentang transformasi Sang Pejuang Anti Korupsi dari Kota Bontang. Kisah Enik merupakan bukti bahwa komitmen terhadap pekerjaan menjadi penentu utama diraihnya kesuksesan. Tanpa komitmen, tidak akan ada konsistensi, tanpa konsistensi, visi menjadi hambar dan kehilangan arah untuk dicapai. Enik sudah berdamai dengan itu semua. Sosoknya adalah inspirasi bagi Kita semua dalam menjalani pengabdian sebagai ASN.(adv/bkpsdmbontang)
Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id