Dugaan pencemaran limbah PT EUP menjadi perhatian setelah viral. Polres Bontang dan DLH Kaltim baru akan mengambil sampel.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Polres Bontang berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk mengambil sampel terkait dugaan pencemaran lingkungan yang diduga berasal dari PT Energi Unggul Persada (EUP).
Kasus ini mencuat setelah viral di media sosial, di mana para nelayan mengeluhkan matinya ikan secara massal di perairan Bontang Lestari dan Santan Ilir. Mereka menduga penyebabnya adalah limbah cair yang dibuang perusahaan di muara sungai hingga mengalir ke laut, sehingga berdampak pada hasil tangkapan mereka.
Kapolres Bontang, AKBP Alex Frestian Lumban Tobing, melalui Kasat Reskrim, AKP Hari Supranoto, mengungkapkan bahwa pengambilan sampel akan dilakukan bersama DLH Kaltim. Hasilnya nanti akan menjadi dasar penyelidikan lebih lanjut.
“Pengambilan sampel tidak bisa dilakukan sendiri. Kami akan mendampingi prosesnya untuk memastikan sampel diambil dari lokasi yang diduga mengalami pencemaran,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Senin (24/03/2025).
Ia menambahkan, hingga saat ini belum ada laporan resmi terkait dugaan pencemaran tersebut. Namun, karena kasus ini telah beredar luas dan mendapat beragam komentar dari masyarakat di media sosial, pihaknya mengambil langkah awal dengan meninjau lokasi untuk mengumpulkan informasi.
“Belum ada laporan resmi yang masuk, tetapi kami turun ke lokasi sebagai respons terhadap video yang beredar,” tambahnya.
Mengenai waktu pengambilan sampel, pihaknya belum bisa memastikan kapan akan dilakukan karena masih menunggu DLH Kaltim turun ke lapangan.
Baca Juga
“Kami masih menunggu arahan lebih lanjut. Jika sudah ada kepastian, akan kami informasikan,” katanya. (*)
Penulis : Dwi Kurniawan Nugroho
Editor: Redaksi Akurasi.id
