
Dewan minta pemkot percepat pembangunan ulang SD 020 Samarinda Utara. Pasalnya, kondisi bangunan dinilai memprihatinkan dan dapat membahayakan anak-anak.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Kondisi bangunan SD 020 Samarinda Utara kembali menjadi perhatian serius DPRD Samarinda. Pasalnya, sekolah yang berdiri di kawasan lereng terjal ini disebut sangat tidak layak bagi aktivitas belajar dan mengajar, sehingga pembangunan ulang harus segera direalisasikan.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, yang meninjau langsung lokasi, menggambarkan situasi di sekolah tersebut penuh keterbatasan. Akses jalan yang curam dan sempit, ketersediaan air bersih yang masih bergantung pada tadah hujan, hingga kondisi bangunan yang sudah menua membuat proses pembelajaran jauh dari kata ideal.
“Bangunannya sudah lama sekali. Dari dulu persoalan air dan akses jalan belum pernah teratasi. Bahkan sampai hari ini air masih mengandalkan tadah hujan,” tuturnya.
Puji menjelaskan, pembangunan ulang SD 020 sebenarnya sempat masuk dalam skema dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat. Namun, hingga kini belum ada kepastian kapan proyek tersebut akan berjalan. Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tidak bisa terus menunggu dan harus siap mengambil alih.
“Anak-anak butuh sekolah yang aman dan nyaman. Jadi ini sudah saatnya pemkot bergerak, jangan hanya menunggu,” tegasnya.
Saat ini, SD 020 menampung 167 siswa yang terbagi dalam tujuh rombongan belajar (rombel). Dengan kondisi bangunan yang semakin rapuh, ia menilai pembangunan ulang sudah sangat mendesak.
“DED sudah selesai, rencananya 2026 bisa dibangun. Tapi kami minta jangan sekadar wacana. Realisasi harus nyata karena keselamatan siswa menjadi taruhannya,” jelas Puji.
Dia menekankan, bahwa bukan hanya gedung utama yang butuh perhatian. Fasilitas penunjang seperti perpustakaan, ketersediaan air bersih, hingga akses jalan masuk juga harus dibenahi secara total.
“Kalau mau dibangun, jangan setengah-setengah. Semua aspek harus diperbaiki, termasuk akses jalan yang curam,” katanya.
Terkait isu relokasi, Puji memastikan, SD 020 akan tetap berada di lokasi semula. Namun, pondasi dan struktur bangunan harus diperkuat sesuai kondisi topografi di kawasan lereng.
“Relokasi tidak memungkinkan. Tapi bangunannya harus diperkuat supaya aman, karena daerah ini rawan longsor,” tambahnya.
Iai berharap, hasil tinjauan ini segera ditindaklanjuti pemerintah. Baginya, hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang aman dan layak tidak bisa ditunda lagi.
“Anak-anak berhak belajar di tempat yang layak. Kita harus segera ambil langkah nyata,” tutupnya. (Adv/dprdsamarinda/zul)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari