Kaltim.akurasi.id, Samarinda – PT PAMA (Pamapersada Nusantara) menggelar puncak DEI (Diversity, Equity, dan Inclusivity) Move 2025. Acara ini dihelat di Swiss-bell Hotel Samarinda, Rabu (15/10/2025).
Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen dari PT PAMA untuk terus menyuarakan keberagaman dan inklusivitas, mengingat Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman.
Direktur PT Pamapersada Nusantara Abdul Nasir Maksum mengatakan, jika komitmen tersebut turut dibuktikan melalui angka pekerja wanita yang terus meningkat di perusahaan ini.
“Kami melihat kemampuan antara laki-laki dan perempuan kini semakin seimbang. Begitu pula dengan equity dan inclusivity yang terus kami dorong. Kita semua mengetahui bahwa keberagaman berdasarkan latar belakang suku, agama, dan budaya adalah keniscayaan di negara kita,” ujarnya saat memberi sambutan pada acara tersebut.
Ia mendorong, agar seluruh pihak dapat hidup berdampingan dan rukun tanpa membandingkan latar belakang yang dimiliki.
Baca Juga
Untuk itu, melalui program PAMA DEI MOVE 2025, pihaknya ingin mengajak generasi muda untuk berani menghentikan segala bentuk perilaku negatif yang masih sering terjadi di sekolah, seperti bullying.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengapresiasi siswa SMA dan SMK mitra binaan di seluruh site PAMA yang telah mengikuti kegiatan ini. Kompetisi ini diikuti oleh 237 peserta yang terdiri lebih dari 20 sekolah SMA dan SMK mitra binaan, dengan total 147 karya poster, 129 karya fotografi, dan 29 karya videografi.
“Artinya, adik-adik memiliki minat yang tinggi untuk menyuarakan isu DEI. Terima kasih atas antusiasmenya sehingga kegiatan ini dapat menjadi kampanye positif untuk terus menyuarakan nilai keberagaman di berbagai tempat,” sambungnya.
Baca Juga
DEI Move 2025 Diapresiasi
Sementara itu, Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kalimantan Timur (Kaltim), Anni Juwairiyah, menyampaikan rasa bangga atas komitmen PT Pamapersada Nusantara yang telah menunjukkan keseriusannya dalam merekrut tenaga kerja penyandang disabilitas.
“Namun, kami juga menemukan fakta di lapangan, seperti di Kutai Timur, terdapat laporan penyandang disabilitas yang tidak tercatat di tingkat kelurahan. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pendataan penyandang disabilitas masih perlu diperbaiki,” tuturnya.
Menurut Anni, semangat daya inklusi tidak boleh berhenti hanya pada kegiatan pelatihan kerja. Adapun hal tersebut harus diperluas dan diimplementasikan dalam berbagai sektor kehidupan, baik bagi pelajar disabilitas maupun peserta didik lainnya.
Oleh karena itu, ia berharap, PT Pamapersada Nusantara dapat terus memperkuat serta memperluas jaringan dan jangkauan program binaannya, tidak hanya di bidang pelatihan, tetapi juga dalam pendidikan dan kesehatan.
“Terlebih bagi daerah-daerah yang masih memiliki keterbatasan akses layanan bagi penyandang disabilitas,” tambah dia.
Di sisi lain, Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Seno Aji, mengapresiasi perusahaan tersebut yang sudah memanfaat dana CSR-nya untuk bidang pendidikan.
Baca Juga
“Semoga bekal tersebut dapat membantu mereka di masa depan, baik ketika melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi maupun saat memasuki dunia kerja. Dengan begitu, mereka sudah memiliki pemahaman yang baik tentang arti keberagaman di Indonesia,” harapnya. (Adv/PAMA/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Devi Nila Sari
