
Lima dari 50 Kamar Rusunawa Guntung Bontang Sudah Diisi Pasien, Dua Pasien Dirujuk ke RSUD. Total sudah ada 8 pasien yang menjalani isolasi di Rusunawa Guntung Bontang. Dua pasien merupakan pasangan suami istri asal Bengalon, Kutim, yang kedapatan positif di Pelabuhan Bontang.
Akurasi.id, Bontang – Sejak Selasa 13 Juli 2021, Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang menggunakan Rusunawa Guntung Bontang sebagai alternatif tempat isolasi mandiri Covid-19. Sebab, sejumlah ruang isolasi yang ada di rumah sakit rujukan sudah terisi penuh.
Hingga hari ini, Jumat (16/07/2021), tercatat lima dari 50 kamar di Rusunawa Guntung sudah diisi oleh pasien positif Covid-19 bergejala ringan dan sedang. Pun terdapat delapan orang pasien yang menjalani isolasi mandiri di tempat tersebut.
“Lima kamar sudah terisi. Ada tiga kamar yang diisi dua pasien, karena mereka keluarga. Jadi, total delapan pasien yang menjalani isolasi,” jelas penanggung jawab isolasi Rusunawa Guntung, dr Irzal Wijaya, saat dihubungi, Jumat (16/7/2021).
Dia merincikan, delapan pasien tersebut berasal dari rujukan Puskesmas Bontang Barat sebanyak satu pasien, lima pasien dari Bontang Selatan 1, dan dua pasien berasal dari luar kota. “Dua pasien dari luar itu, terjaring saat pemeriksaan di pelabuhan. Hasil antigennya positif gejala ringan. Mereka suami istri, asal Bengalon, Kutim,” ucapnya.
Kata dia, dari delapan pasien itu, ada dua pasien yang akan dirujuk ke RSUD Bontang. Mereka berasal dari Puskesmas Bontang Barat, dan Bontan Selatan 1. Pasalnya, gejala yang mereka alami kian memburuk. Sejak awal masuk dua pasien itu sudah menjalani terapi oksigen. “Hari ini (Jumat), keduanya akan kami rujuk ke RSUD Bontang,” ujarnya.
Sementara enam pasien lainnya akan menjalani isolasi mandiri selama 10 hari ke depan. Apabila selama proses penyembuhan terdapat gejala, maka masa isolasi akan ditambah selama tiga hari. “Sesuai prosedur isolasi dilakukan 10 hari. Tapi, kalau da gejala kami tambah tiga hari,” jelasnya.
Dia juga mengatakan, selama menjalani isolasi, pasien penyintas tidak diperbolehkan beraktivitas di luar kamar. Untuk keperluan makan, vitamin, dan keperluan obat telah disediakan tim petugas yang berjaga. “Mereka akan diberikan makan dan obat-obatan tiga kali dalam sehari,” tambahnya.
[irp]
Selain itu, untuk menjaga kondisi pasien, pihaknya juga menyediakan petugas untuk penjagaan. Penjagaan petugas tak hanya dari luar. Beberapa anggota juga akan melakukan pengawasan di dalam dengan dilengkapi alat pelindung diri (APD) level satu.
Pun apabila ada sanak saudara yang ingin berkunjung atau membawakan makanan dan pakaian. Petugas hanya memperbolehkan sampai di depan pintu masuk. Tidak boleh mengunjungi pasien.
[irp]
Jadwal petugas penjagaan akan dibagi menjadi dua, untuk siang dan malam hari, dengan pengawasan dilakukan selama 24 jam. Diketahui, penjagaan dilakukan oleh TNI/Polri, BPBD, Satpol PP, dan beberapa tim medis. (*)
Penulis: Fajri Sunaryo
Editor: Dirhanuddin