DPRD Kaltim memastikan program rumah layak huni (RLH) masih dilakukan Pemprov Kaltim setiap tahunnya. Dengan dukungan penganggaran dari APBD.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – DPRD Kaltim dan masyarakat mengapresiasi program rumah layak huni (RLH) yang Pemprov Kaltim laksanakan setiap tahunnya. Pasalnya, tidak hanya membantu masyarakat yang kurang mampu dalam mendapatkan hunian yang layak.
Salah satu program prioritas Pemprov Kaltim ini juga dinilai tepat sasaran. Karena, langsung menyasar kepada masyarakat Kaltim yang membutuhkan, utamanya kebutuhan akan rumah layak huni.
Ketua Komisi III DPRD Kaltim Veridiana Huraq Wang mengatakan, program rumah layak huni dari tahun ke tahun masih dilaksanakan di Kaltim dengan penganggaran dari APBD. Beberapa waktu lalu, kata dia, Komisi III juga telah meminta penjelasan dari Dinas PUPR-PERA Kaltim dan instansi yang membidangi mengenai pelaksanaan program tersebut.
“Program layak huni dari tahun ke tahun selalu ada dianggarkan. Jadi kemarin waktu rapat di Balikpapan, Komisi III juga sudah minta penjelasan yang membidangi rumah layak huni,” ujarnya pada awak media baru-baru ini.
Slot Rumah Layak Huni Sesuai Ketetapan Anggaran
Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Dinas PUPR-PERA Kaltim, slot program rumah layak huni sesuai dengan anggaran yang ditetapkan.
“Slotnya sudah sesuai dengan yang dianggarkan. Maksudnya proporsional di setiap kabupaten/kota. Kita juga bertanya mengenai mekanisme nya untuk bisa mendapatkan program rumah layak huni, yang mereka sampaikan bahwa semua tergantung usulan dari masing-masing kabupaten/kota untuk meminta itu,” katanya.
Veridiana menjelaskan, bahwa program rumah layak huni berbeda dengan program pembangunan rumah layak huni. Ia mengatakan, program rumah layak huni adalah program pemerintah provinsi dengan pembiayaan APBD. Teknisnya adalah hanya melakukan renovasi sebuah rumah warga yang dinilai kurang layak untuk ditingkatkan menjadi rumah layak huni.
Dengan anggaran sebesar Rp 5 juta per rumah. Sementara, untuk program pembangunan rumah layak huni, kata Veridiana, adalah program CSR dari perusahaan -perusahaan yang domisili usahanya ada di Kaltim.
“Rumah layak huni ini sebenarnya hanya merehab, dengan pagu Rp25 juta per rumah,” pungkasnya. (*/adv/diskominfokaltim/hms5)
Penulis/Editor: Devi Nila Sari