Kebakaran TPA Bukit Pinang yang terjadi Minggu (24/09/2023) masih meninggalkan kepulan asap dan bau menyengat. Asap tebal yang timbul akibat kebakaran itu mulai menganggu kesehatan warga. Warga mengaku mulai merasakan sesak nafas dan terganggu pandangannya.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Asap tebal yang timbul akibat kebakaran gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bukit Pinang, Kota Samarinda mulai menganggu kesehatan warga. Akibat dampak dari asap itu, warga mengaku mulai merasakan sesak nafas dan terganggu pandangannya.
Diketahui kebakaran TPA Bukit Pinang terjadi sejak Minggu (24/09/2023). Namun, kepulan asap tebal bekas kebakaran masih menggumpal di langit-langit Kota Samarinda hingga Selasa (26/9/2023).
Salah satu warga Kota Samarinda, Maulana (27) mulai mengeluhkan gangguan pernafasan. Selain itu, asap bekas kebakaran tersebut juga menganggu pandangannya saat beraktivitas diluar ruangan.
“Tadi sore sekira pukul 16.45 Wita, saat pulang kerja saya melintas di Jalan Gajah Mada, bau tidak sedap akibat kebakaran itu tercium jelas. Asapnya yang tebal juga menganggu pandangan,” jelas Maulana kepada wartawan Akurasi.id, Selasa (26/09/2023).
Maulana juga bilang, gangguan akibat asap itu tak hanya terjadi di Samarinda Kota. Kata dia, asap tebal itu juga terlihat di langit Samarinda Seberang. “Saya kira ada pembakaran lahan di sebrang, ternyata asap itu dari gunung sampah yang terbakar di Jalan Pangeran Suryanata,” ungkapnya.
Tak hanya Maulana, warga lain yang juga merasakan dampak serupa yakni Abdurahim (23). Dia bilang, saat melintasi Jalan M.T Haryono dan Jalan Antasari ia mencium aroma tidak sedap. Profesinya sebagai ojek online juga terganggu karena asap bekas kebakaran TPA Bukit Pinang.
“Hari ini saya tidak melanjutkan aktivitas saya untuk menarik penumpang. Tadi aplikasi saya matikan, karena bau menyengat di jalan bikin kepala saya pusing,” ujarnya.
Pun ia berharap asap bekas kebakaran bisa segera diatasi. Agar dia bisa kembali menjalankan aktivitasnya sebagai ojek online dengan nyaman. “Semoga cepat di atasi oleh petugas, karena ini sangat berdampak bagi aktivitas Warga Kota Samarinda,” pungkasnya. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Fajri Sunaryo