
Disdikbud Kaltim mulai PTM awal 2022 dengan catatan vaksinasi sudah 80 persen. Alasan Disdikbud Kaltim mulai PTM awal 2022, menyusul vaksinasi guru di berbagai kabupaten/kota sudah mendekati 80 persen. Pelajar juga sudah hampir 75 persen.
Kaltim.Akurasi.id, Samarinda – Pelajar serta guru SMA/SMK di Kaltim patut bernafas lega. Sebab, Pemprov Kaltim melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim berencana merekomendasikan pelaksanaan pertemuan tatap muka (PTM) pada awal tahun 2022 mendatang.
Kepala Disdikbud Kaltim Anwar Sanusi mengatakan, pihaknya berencana memberikan rekomendasi PTM awal tahun ajaran baru di Januari 2022 mendatang. Mengingat cakupan vaksinasi pelajar dan guru sudah hampir mencapai target yang ditentukan.
Yang mana, Pemprov Kaltim akan memberikan rekomendasi tersebut apabila realisasi vaksinasi di seluruh sekolah di Kaltim mencapai target, 80 persen untuk guru dan 75 persen untuk pelajar.
“Data ini masih bervariasi di setiap kabupaten/kota. Kalau Balikpapan guru sudah 100 persen. Pelajar belum. Kami berupaya untuk Januari 2022 anak-anak bisa PTM semua,” terangnya, saat ditemui di Kantor Disdikbud Kaltim Jalan Basuki Rahmat, Senin (22/11/2021).
Saat ini, realisasi vaksinasi pelajar di Kaltim belum mencapai 72 persen. Sedangkan realisasi vaksinasi guru masih di bawah 80 persen. Merujuk data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim per 22 November 2021, cakupan vaksinasi remaja dosis 1 di Kaltim telah mencapai 85.76 persen. Kemudian, cakupan vaksinasi dosis 2 mencapai 58,37 persen.
Jika melirik cakupan vaksinasi per kabupaten/kota, paling tinggi ditempati Balikpapan dengan vaksinasi tahap 1 mencapai 107.85 persen dan vaksinasi tahap 2 mencapai 87,38 persen. Sedangkan cakupan vaksinasi paling rendah terjadi di Kutai Timur, yang mana vaksinasi tahap 1 baru mencapai 57.91 persen dan vaksinasi tahap 2 31,47 persen.
[irp]
“Rekomendasi PTM akan diberikan apabila capaian vaksinasi sudah secara keseluruhan,” ucapnya.
Sedangkan berkaitan dengan siswa/siswi yang tengah melaksanakan magang, masih diizinkan dengan adanya beberapa pembatasan. “Vaksinasi pelajar tentu menjadi fokus kami. Alhamdulillah sekarang distribusinya sudah lancar,” tuturnya.
Sebelumnya, Setprov Kaltim M Sa’bani menyampaikan, belum merekomendasikan PTM bagi pelajar SMA/SMK lantaran masih rendahnya cakupan vaksinasi pelajar dan guru. Sedangkan PTM terbatas pun dinilai tidak memungkinkan dikarenakan pemprov tidak ingin bertaruh dengan kesehatan pelajar maupun guru dan menyebabkan kluster sekolah.
[irp]
“Kami tidak ingin mengambil risiko apabila terjadi sesuatu. Karena secara cakupan, vaksinasi pelajar belum ada yang mencapai standar. Kami harap kabupaten/kota terus melakukan akselerasi vaksin Covid-19. Gerakan ini fokus kepada pelajar, dengan harapan semua terlaksana sesuai harapan,” pungkasnya. (*)
Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Redaksi Akurasi.id