Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) telah berjalan dua hari, tetapi partisipasi warga di Puskesmas Air Putih, Samarinda, masih rendah. Baru lima orang yang memanfaatkan layanan ini.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diberikan pemerintah sebagai kado ulang tahun telah berjalan selama dua hari. Namun, antusiasme masyarakat masih tergolong rendah dalam memanfaatkan layanan ini.
Salah satu fasilitas kesehatan yang merasakan minimnya partisipasi masyarakat adalah Puskesmas Air Putih, yang berlokasi di Jalan Pangeran Suryanata, Samarinda Ulu, Samarinda. Sejak peluncuran program pada Senin (10/1/2025) lalu, baru lima orang yang memanfaatkan layanan tersebut.
“Kemarin ada tiga orang, sedangkan hari ini hanya dua orang,” ungkap Kepala Puskesmas Air Putih, drg. Zheditya Ayu Syawal, saat ditemui di Puskesmas Air Putih pada Selasa (11/1/2025).
Padahal, saat simulasi sebelum peluncuran, program ini sempat dimanfaatkan oleh 12 orang. Namun, setelah resmi berjalan, jumlah peserta justru menurun. “Antusias masyarakat belum sebanyak yang diharapkan,” lanjutnya.
Kurangnya Sosialisasi Jadi Kendala
Menurut drg. Zheditya, minimnya partisipasi masyarakat bisa disebabkan oleh kurangnya promosi dan sosialisasi terkait program ini. Selain itu, masih banyak masyarakat yang enggan menjalani pemeriksaan kesehatan karena khawatir dengan hasil yang akan mereka terima.
Sebagai upaya peningkatan partisipasi, ia berharap pemerintah daerah dapat menerbitkan surat edaran untuk mendorong masyarakat mengunduh aplikasi SATUSehat Mobile, yang menjadi platform utama dalam pemanfaatan layanan CKG.
“Banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa aplikasi ini harus diunduh agar bisa ikut dalam program CKG,” jelasnya.
Baca Juga
Di sisi lain, untuk warga di sekitar Puskesmas Air Putih, pihaknya sudah melakukan advokasi sejak jauh hari dengan mengimbau mereka agar mengunduh aplikasi tersebut.
Ditanya mengenai hasil pemeriksaan dari peserta CKG, drg. Zheditya menyebut belum ditemukan kasus penyakit serius. Sebagian besar hasil pemeriksaan menunjukkan indeks massa tubuh yang tidak ideal, terutama pada peserta dewasa.
Sementara itu, pemeriksaan rekam jantung serta tes darah seperti gula darah dan kolesterol menunjukkan hasil yang masih dalam kategori dapat ditangani, dengan faktor penyebab utama adalah gaya hidup, bukan penyakit bawaan.
Ia menegaskan bahwa tujuan utama program CKG adalah untuk deteksi dini penyakit di masyarakat. Namun, apabila ada peserta yang membutuhkan pengobatan lebih lanjut, program ini tidak mencakup biaya pengobatan.
“Kami akan menyarankan tindakan medis lanjutan menggunakan jaminan kesehatan yang tersedia,” ujarnya. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id