Distribusi Beras Bulog Bontang Dinilai Carut Marut, Beda Kelurahan Beda Mekanisme

kaltim_akurasi
15 Views
Distribusi beras bulog di Bontang dinilai carut marut, lantaran beda kelurahan beda mekanisme pembagian besaran bulog. (Istimewa)
Distribusi Beras Bulog Bontang Dinilai Carut Marut, Beda Kelurahan Beda Mekanisme
Distribusi beras bulog di Bontang dinilai carut marut, lantaran beda kelurahan beda mekanisme pembagian besaran bulog. (Istimewa)

Distribusi Beras Bulog Bontang Dinilai Carut Marut, Beda Kelurahan Beda Mekanisme. Pasalnya, ada ketimpangan dalam distribusi beras bulog Bontang, terutama terkait mekanismenya. Mulai dari jumlah yang diberikan dan sasaran pendistribusian yang tidak tepat sasaran.

Akurasi.id, Bontang – Penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat sedianya bukan hal baru bagi pemerintah. Dari bertahun-tahun lamanya hal itu sudah berulang kali dilakukan. Namun selalu saja ada persoalan yang muncul.

Seperti yang terjadi baru-baru ini, ada ketimpangan terkait mekanisme penyaluran beras bulog kepada warga terdampak Covid-19, dan penyandang disabilitas di Kota Bontang. Mulai dari jumlah yang diberikan dan sasaran pendistribusian yang tidak seragam.

Misalnya di Kelurahan Bontang Baru, penyaluran beras bulog disesuaikan dengan jumlah orang yang ada di setiap KK, atau bisa dikatakan per jiwa. Sebagai contoh, apabila dalam KK tersebut ada 4 orang, maka semuanya akan mendapat bantuan bulog. Artinya pihak kelurahan memberikan 40 kg. Dengan ketentuan 10 kg per orang.

“Kami sudah distribusikan. Yang kami sasar per jiwa,” ucap Lurah Bontang Baru, Bagus Susanto kepada wartawan, Selasa (24/08/2021).

Bagus menerangkan, untuk kuota bantuan bulog di Kelurahan Bontang, ada sebanyak 444 karung. Setiap karung memiliki berat 10 kg. Jumlah itu mengacu pada data warga yang menjalani Isoman dan warga desabilitas.

Kendati demikian, proses pendistribusian yang ada di Kelurahan Bontang Baru, berbeda dengan Kelurahan Gunung Elai. Penyaluran tidak merata dilakukan per jiwa. Terdapat batasan maksimal pemberian beras bagi KK yang didalamnya lebih dari satu orang.

Lurah Gunung Elai, Kaspul Anwar menjelaskan, setiap warganya yang berhak menerima, akan mendapatkan satu karung beras (10 kg). Namun, jika dalam satu KK terdapat 5 orang, maka jumlah beras yang diberikan hanya 2 karung atau setara dengan 20 kg. Sedangkan, jika lebih dari 5 orang, akan diberikan sebanyak 3 karung atau 30 kg.

“Saya pastikan, penyaluran bantuan beras tepat sasaran,’ ucap Kaspul Anwar. Jatah bantuan beras Bulog untuk warga Kelurahan Gunung Elai, ada sebanyak 542 karung dan pendistribusianya telah dimulai sejak Sabtu (21/08) lalu.

[irp]

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM) Bontang, Abdu Safa Muha, mengatakan penyaluran beras bulog seyogianya diberikan per jiwa, karena itu sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dari Kementerian Sosial. Dan pendistribusiannya pun diserahkan kepada masing-masing kelurahan.

Hanya saja, pihaknya mewanti-wanti agar tidak terjadi kecemburuan sosial di tengah masyarakat. Sehingga, muncul kesepakatan untuk memberikan batasan agar terjadi pemerataan. Misalnya dalam satu KK terdapat 5 orang, pihaknya sepakat memberikan 2 karung beras, atau setara 20 kg.

Kata Safa, terkait teknis pendistribusian, pihaknya sudah terlebih dahulu melakukan rapat sosialisasi bersama sekda dan kelurahan. Dalam rapat itu, sekda sudah menjelaskan secara gamblang teknis penyalurannya. “Sudah jelas disampaikan Ibu Sekda. Saya ambilkan contoh, apabila dalam satu KK ada 10 orang, masa iya dikasih semua,” terangnya.

[irp]

Akan tetapi, untuk menghindari adanya kesalahpahaman, pihaknya akan melakukan koordinasi dangan kelurahan yang bersangkutan. “Nanti kami akan koordinasikan ke Kelurahan Bontang Baru,” tuturnya. (*)

Penulis: Fajri Sunaryo
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *