Inovasi Pembelajaran Berbasis Budaya, Program Presisi Kemendikbud Sasar 10 Sekolah di Kukar

kaltim_akurasi
118 Views
Inovasi Pembelajaran Berbasis Budaya, Program Presisi Kemendikbud Sasar 10 Sekolah di Kukar
Para guru dan pelajar yang terlibat dalam program pendidikan yang digagas Kemendikbud RI. (Istimewa)

Inovasi Pembelajaran Berbasis Budaya, Program Presisi Kemendikbud Sasar 10 Sekolah di Kukar. Dari program presisi Kemendikbud ini, Zulkifli menyampaikan, siswa dapat menemukan sumber belajar secara mandiri, yang menjadi refleksi atas lingkungan sekitarnya.

Akurasi.id, Samarinda – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI kembali melakukan inovasi dalam meningkatkan daya pembelajaran pelajar-pelajar di seluruh Indonesia. Kali ini, inovasi pembelajaran tersebut dilakukan dalam program yang disebut presisi atau penguatan karakter siswa mandiri melalui kreasi seni. Pada kesempatan ini, program presisi menyasar 10 sekolah di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dengan jumlah fasilitator sebanyak 10 orang.

Zulkifli Abdullah yang merupakan Dosen Universitas Mulawarman menjelaskan, secara teknis kegiatan ini akan dilakukan oleh supervisor yang menyelenggarakan TOT (training of trainer) kepada fasilitator yang berada di sekolah di Kabupaten Kukar. Kemudian, fasilitator di setiap sekolah menyelenggarakan TOT untuk guru pendamping program presisi.

“Khusus saya sebagai fasilitator di SMAN 3 Tenggarong,” kata dia kepada media ini, pada Minggu (20/9/2021).

Dikatakannya, presisi merupakan program dari Kemendikbud di bawah Ditjend Kebudayaan, direktorat pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan. Program ini merupakan implementasi dari pandangan pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Driyarkara. Keduanya menitikberatkan pendidikan berpusat pada anak (siswa).

Dalam modul presisi yang merupakan pandangan Ki Hadjar Dewantara menyebutkan, bahwa pendidikan adalah tuntunan segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Kemudian, dilanjutkan oleh pandangan Driyarkara yang mengatakan, pendidikan merupakan pemanusiaan manusia muda. Artinya, pendidikan merupakan proses hominisasi dan humanisasi.

[irp]

Presisi hadir dalam rangka mewujudkan pendidikan dalam kerangka pemikiran Ki Hadjar Dewantara dan Driyarkara. Oleh karena itu, semua program pembelajaran diharapkan lahir dari proses refleksi siswa terhadap lingkungan hidupnya. Dengan skema diantaranya proses, refleksi potensi siswa, dan potensi lingkungan dengan melakukan riset (observasi dan menemukan sumber belajar). Kemudian, siswa akan mendapatkan hasil temuan yang kemudian menjadi ide karya yang dapat dievaluasi.

“Semua dilakukan secara kontekstual. Guru dalam program presisi bertransformasi menjadi mentor sekaligus fasilitator, dia bukan lagi menjadi sumber informasi belajar bagi siswa dan siswi,” papar Zulkifli.

Khusus di SMAN 3 Tenggarong, lanjut dia, program presisi diimplementasikan secara kontekstual dan semua proses belajar berbasis pada proyek kegiatan bersama para siswa. Guru hanya memfasilitasi siswa menemukan sumber belajar dan melahirkan ide karyanya.

[irp]

Adapun proyek presisi di SMAN 3 Tenggarong, Kutai Kartanegara:

  1. Destilasi serai produk lokal harga emas
    2. Alat penyiram taman otomatis berbasis arduino
    3. Pembuatan es putar
    4. Pembuatan pewarna batik dan eco enzym
    5. Pembuatan tepung berbahan baku biji durian, nangka, dan cempedak
    6. Pemanfaatan sekam sebagai energi alternatif
    7. Pembuatan lampu hias aklirik
    8. Pembuatan jam berbahan baku batok kelapa

“Melalui proyek ini diharapkan siswa dapat menemukan sumber belajar secara mandiri, yang dapat menjadi refleksi atas lingkungan sekitarnya. Sehingga dapat meningkatkan daya pikir dan daya pembelajaran siswa di sekolah,” papar alumni Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) ini. (*)

Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menu Vertikal
Menu Sederhana
#printfriendly .related-sec { display: none !important; } .related-sec { display: none !important; } .elementor-2760 .elementor-element.elementor-element-0f8b039 { --display: none !important; } .elementor-2760 { display: none !important; }