
Benahi Taman Buah Tepian Mahakam, area parkir pakai palang otomatis layaknya mal. Pihaknya pun telah merencanakan berbagai hal agar pembukaan taman nantinya memberikan kenyamanan warga yang berkunjung dan tidak mengganggu kepentingan orang lain, di antaranya menjadi potensi kemacetan.
Akurasi.id, Samarinda – Seiring penutupan sementara Taman Buah Tepian Mahakam Di Jalan Slamet Riyadi, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda pun melakukan pembenahan agar masyarakat nyaman dan tertib dalam berkunjung. Penutupan sekaligus pembenahan ini merupakan buntut dari ramainya pengunjung saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan menjadi penyebab penumpukan arus kendaraan di kawasan tersebut.
Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan, pembenahan ini setidaknya akan memakan waktu sekitar 1 bulan. Pihaknya pun telah merencanakan berbagai hal agar pembukaan taman nantinya memberikan kenyamanan warga yang berkunjung dan tidak mengganggu kepentingan orang lain, di antaranya menjadi potensi kemacetan.
Selain itu, pembenahan ini dinilai perlu dilakukan lantaran adanya potensi parkir di badan jalan, mengingat taman yang letaknya di seberang Polresta Samarinda itu juga merupakan zona zero kendaraan atau zona zero tolerance.
Kemudian, juga memiliki potensi pungutan liar serta menjamurnya pedagang kaki lima (PKL) yang mana pemerintah telah menetapkan destinasi wisata baru yang kini tengah diminati warga Kota Tepian tersebut adalah zona bebas PKL.
Baca Juga
“Karena minimnya penerangan juga berpotensi menjadi tempat hal-hal yang tidak kita inginkan. Makanya kami bicarakan lintas OPD untuk melakukan pembenahan terkait analisa lalu lintas, rencana tata pengamanan termasuk dari PKL dan penyempurnaan segala jenis tanaman dan fasilitas di dalamnya,” terang pria yang kerap disapa AH ini usai rapat terkait pembenahan Taman Buah pada Jumat sore, (25/9/2021).
Di sisi lain, pihaknya juga harus merencanakan pengamanan pengunjung, mengingat di kawasan yang juga terletak di sebelah Sungai. Mahakam itu terdapat sekitar 5 ekor buaya sungai yang kerap berjemur di pinggiran sungai.
[irp]
Baca Juga
“Nanti akan kami pasang pelang di situ, kemudian jalan masuknya juga saya minta diatur agar tidak langsung masuk di pintu, tapi akan mulai mengambil di lokasi dari arah jalur masjid sehingga tidak terjadi penumpukan arus kendaraan di sekitar situ,” paparnya.
Untuk pengamanan parkir kendaraan, pihaknya berencana memasang plang parkir otomatis atau barrier gate parking seperti di mal agar pengelolaan retribusi parkir lebih tertata dan langsung masuk pendapatan asli daerah (PAD). Hal ini juga disebut sebagai antisipasi dari pungutan liar.
“Tapi kami juga akan desain tempat makan dan minum, tapi tidak permanen. Ada juga pertimbangan dibuat Posko terpadu, tapi nanti dilihat lagi. Pekerjaan kurang lebih 1 bulan, rencananya akan dibuka menjelang APEKSI di November,” pungkasnya. (*)
Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Rachman W