
Tanah datar banjir, macet sepanjang 3 kilometer. Desa Tanah Datar merupakan wilayah yang dekat dengan rute rombongan presiden usai tiba di bandara APT Pranoto yang menuju Samarinda. Namun, lokasi banjir berada di jalur menuju Bontang.
Akurasi.id, Samarinda – Banjir terjadi di kawasan Tanah Datar, Kukar. Banjir ini pun membuat jalan poros menjadi tergenang dan menimbulkan kemacetan panjang.
Salah seorang pengendara mobil yang melintas, Ardiansyah mengatakan, selain jalan rusak, banjir yang kerap terjadi di wilayah Tanah Datar kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
“Sayang sekali, harusnya presiden bisa merasakan juga Tanah Datar yang banjir dan jalan rusak yang sudah kita rasakan selama ini,” ucapnya saat ditemui di lokasi banjir, Selasa (23/8/2021).
Dia mengaku, selama ini dirinya merasa dirugikan dengan kondisi Tanah Datar yang kerap banjir dan rusak yang diduga akibat perusahaan tambang ilegal di sekitar lokasi.
“Ya setiap Lewat pasti macet, entah karena banjir, atau rusak, rugi waktu dan habis tenaga. Harusnya dapat perhatian karena ini jalur penting,” ujarnya.
Selain itu, keluhan lainnya terkait jalan poros Bontang- Samarinda yang penuh dengan lubang. Namun saat kedatangan Presiden, jalur tersebut langsung disulap menjadi mulus.
[irp]
“Kenapa harus datang presiden dulu baru diperbaiki, sebelumnya kenapa tak langsung diperbaiki,” keluhnya.
Diketahui Desa Tanah Datar merupakan wilayah yang dekat dengan rute rombongan presiden usai tiba di bandara APT Pranoto yang menuju Samarinda. Namun, lokasi banjir berada di jalur menuju Bontang. Sehingga Presiden tak terhalang banjir dan jalan rusak.
Dihubungi terpisah, Ketua TRC- ITS Joko Siswanto menerangkan, kondisi banjir di Tanah Datar terjadi Selasa sore pukul 15.30 Wita.
“Luas banjirnya sekitar 500 meter, dan tingginya mencapai 30 cm,” terangnya.
[irp]
Selain itu, akibat banjir di wilayah Tanah Datar tersebut, terpantau kemacetan panjang.
“Dari pantauan kemacetan di wilayah itu mencapai 3 kilometer,” pungkasnya. (*)
Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Rachman Wahid