Pembangunan Ruang Publik Berketahanan Iklim di Samarinda Disebut Akan Selesai September Mendatang.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melakukan peninjauan pembangunan kontruksi terintregasi rancang bangun ruang publik berketahanan iklim di sekitar Pasar Segiri, Samarinda.
Staf teknik pengawasan PUPR Kota Samarinda Ilham menjelaskan, ada beberapa poin yang perlu diselesaikan terlebih dahulu. Pertama, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Pasar Segiri yang berada di titik lahan parkir. Sehingga perlu dilakukan penggeseran agar tidak menggangu atau mengurangi lahan parkir.
Ia juga menyampaikan, kondisi pembangunan ruang publik yang berdekatan dengan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) limbah dari Pasar Segiri yang menimbulkan aroma busuk. Maka perlu dilakukan penanganan khusus. Sehingga tidak menggangu aktivitas pengunjung.
“Kalau bau bisa diminimalisir, tinggal dilakukan pembersihan saja. Insyaallah kalau bersih pasti tidak akan bau. Masih ada solusi-solusi lain untuk meminimalisir aroma tersebut,” kata Ilham, Kamis (20/6/2024).
“Tidak ada kendala lain, karena ini lahan Pemkot. Jadi, kami tinggal kerjakan saja. Kalo dari PUPR tinggal dilakukan pelelangan untuk pembangunan jalan parkir,” lanjutnya.
Sementara dari Direktur Eksekutif Center For Climate and Urban Resiluence (CuCUR) Retno Hastijanti menyampaikan, terkait penanganan aroma tidak sedap dari TPS Pasar Segiri tersebut dengan melakukan penanaman pagar bambu di area pembatas antara lahan TPS dengan lahan ruang publik yang dibangun.
“Batas antara TPS dengan lahan itu dibuat pagar bambu gitu ya. Maka kami meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk menyediakan tanaman bambu maupun pohon-pohon yang diperlukan untuk penanaman nantinya. Sehingga timeline yang ditentukan sesuai,” ujarnya.
Selain itu, Retno juga menyampaikan, terkait masalah drainase. Ia menyebut, ada beberapa tantangan terkait pembenahan drainase tersebut. Ia meminta kepada Pemkot untuk melakukan pembenahan drainase.
“Kita mohon kerja samanya dari Pemkot untuk melakukan pembenahan drainase, tidak keseluruhan cukup sekmental saja,” imbuhnya.
Sementara itu, Plt Asisten II Pemkot Samarinda Marnabas menjelaskan, pembangunan ruang publik berketahanan iklim sudah 16 persen. Ia sebut, pembangunan sempat terkendala oleh cuaca yang tidak menentu. Ia meminta kepada Pemkot agar terus bersinergi dalam pembangunan ruang publik tersebut. Menurutnya, pembangunan ruang publik ini akan menjadi kebanggaan bagi Kota Samarinda.
“Wali Kota sudah perintahkan kepada kami untuk melakukan pembangunan secara merata. Makanya tahun ini kita kucurkan Rp5 miliar untuk sampai ke dana pemerintah kota. Agar bikin lahan parkirnya dan juga lahan terbuka hijaunya. Dengan lahan parkir yang akan menampung 3030 motor dan 78 mobil. Termasuk tempat-tempat santai,” jelasnya.
Tak hanya itu, ia meminta agar dilakukan pembentukan tim pengelolaan, dengan alasan agar ruang publik terlihat bersih dan tidak jorok. Karena dengan ada tempat santai maupun ada sungai kecil yang direncanakan tentu perlu penjagaan. Ia menyampaikan target pembangunan ruang publik tersebut akan selesai sampai September.
“Kami berharap ini menjadi icon baru Samarinda. Kami pasti support 100 persen. Mereka optimis di September sudah rampung. Kami perintahkan lurah camat untuk terus pantau supaya berjalan lancar dan sesuai target,” tutupnya. (*)
Penulis: Dhion
Editor: Redaksi akurasi.id