Warga Buang Sampah di Bahu Jalan Ketimbang Ke TPST

Rachman Wahid
4 Views
Tumpukan sampah di Jalan RE Martadinata Kelurahan Loktuan. (Fajri/Akurasi.id)

Akurasi.id, Bontang – Pasca Pemkot Bontang menarik semua tong sampah yang ada di pinggir jalan. Warga buang sampah di bahu jalan menjadi pemandangan baru di Jalan RE Martadinata Loktuan sejak beberapa hari lalu.

Tumpukan sampah itu menjadi bukti minimnya partisipasi masyarakat terhadap program Pemkot yang memusatkan semua pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST).

Lurah Loktuan, Hadi Jumianto mengatakan, menumbuhkan kesadaran masyarakat menjaga lingkungan bukan perkara mudah. Terlebih program larangan warga buang sampah di bahu jalan ini merupakan program baru dari pemerintah.

“Kesadaran warga masih minim. Padahal di lokasi tersebut kita sudah pasang spanduk imbuan larangan buang sampah,” ujar Lurah, Rabu (8/3/2023).

Dia bilang, banyak warga yang berfikir membuang sampah secara langsung ke TPST memakan waktu. Dikarenakan tempatnya cukup jauh. Padahal, pembuangan sampah di Kelurahan Loktuan dipindah ke Pasar Citramas dan Pos 7.

“Warga ini belum bisa move on. Masih berpikiran jauh tempatnya. Padah sudah dipindah ke eks Pasar Citramas dan Pos 7,” ujarnya.

Selain itu, kata Lurah, program yang dijalankan Pemkot Bontang sejauh ini sudah cukup baik. Pasalnya, dengan adanya program ini mampu membangun kemandirian yang ada di masyarakat.

Kendati demikian, dirinya merasa pemkot juga perlu menyediakan unit kendaraan untuk pengangkut sampah. Sebab menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk langsung membuang sampah ke TPST di kelurahan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Pengadaan unit pengangkutan sampah di RT merupakan solusi yang tepat. Menurutnya, hal itu itu bisa mempermudah warga agar tidak membuang sampah lagi di bahu jalan.

Dirinya pun berinisiatif mengusulkan pengadaan unit kendaraan ke Musrembang tingkat kelurahan. Minimal satu kendaraan pengangkut sampah diperuntukkan untuk 2 RT di setiap wilayah.

“Minimal dua RT satu motor. Tahun depan kami akan sampaikan di Musrembang. Minimal ada anggarannya juga untuk insentif petugas pengangkut sampah,” katanya.

Hadi pun berharap agar warga bisa taat dengan kebijakan yang dipilih Pemkot dengan membuang sampah di TPST secara langsung. Ia juga menginginkan, agar masyarakat bisa memahami dan memilih mana sampah organik dan non organik.

Hal itu untuk memudahkan para petugas melakukan penyortiran agar produk sampah ke TPA bisa ditekan. “Bahkan lebih baik lagi kalau masyarakat bisa memilah sampah organik maupun sampah non organik,” ungkapnya.

Ia juga bilang, kondisi sampah yang menggunung di bahu jalan ini juga terjadi di beberapa kelurahan lain, tak hanya di kelurahan Loktuan. “Artinya memang kebijakan Pemkot butuh waktu untuk ditaati warga. Karena kondisi ini bukan cuman terjadi di Loktuan,” ujarnya.(*)

Penulis: Fajri Sunaryo
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *