Di sebuah gang kecil RT 004 Kelurahan Gersik, Kecamatan Penajam, berdiri rumah sederhana yang kini tampak lebih kokoh. Dindingnya baru, atapnya tak lagi bocor. Bagi Syahabudin, pemilik rumah, perubahan itu terasa seperti anugerah besar setelah hampir tiga dekade tinggal dalam kondisi serba terbatas.
“Dulu rumah saya kondisinya sudah sangat tidak layak. Atapnya bocor, dindingnya rapuh. Sekarang alhamdulillah sudah diganti baru,” ucapnya penuh syukur, Rabu (17/9/2025).
Syahabudin masih ingat betul bagaimana proses panjang pengajuan bantuan bedah rumah ini. Dimulai dari pendataan pihak RT, berlanjut ke verifikasi kelurahan, hingga akhirnya disetujui oleh tim dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim). Semua itu memakan waktu hampir lima bulan.
“Awalnya dari kelurahan dulu yang mendata, terus ada tim yang memeriksa kondisi rumah. Sudah lama prosesnya, sekitar lima bulan,” kenangnya.
Bantuan yang ia terima berupa renovasi total atap dan dinding rumah. Tim yang ditunjuk pemerintah mengerjakan perbaikan, sementara Syahabudin ikut membantu dengan membongkar bagian rumah lama yang masih bisa dimanfaatkan kembali.
Tak sendiri, warga lain di lingkungannya juga mendapat kesempatan serupa. Ketua RT 004, Rasid, menjelaskan bahwa dari tiga rumah yang diusulkan, dua mendapat bantuan dari Pemprov Kaltim dan satu lagi akan ditangani oleh pemerintah kabupaten.
“Kalau tidak ada alas tanah, tidak bisa diusulkan. Selain itu, harus melampirkan KTP, KK, dan segel tanah,” jelas Rasid tentang syarat penerima bantuan.
Kini, setelah menanti sekian lama, Syahabudin bisa bernapas lega. Hunian barunya bukan hanya memberi kenyamanan, tapi juga simbol perhatian pemerintah pada masyarakat kecil. “Alhamdulillah, terima kasih banyak kepada pemerintah yang sudah peduli dengan masyarakat kecil seperti kami,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca. (*)
Penulis: Nelly Agustina
Editor: Redaksi Akurasi.id
