Idelanya, Lapas Kelas IIA Tenggarong hanya berkapasitas 350 orang. Namun, saat ini lapas itu sudah diisi 1.462 warga binaan
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Penghuni Lapas Kelas IIA Tenggarong saat ini sudah melebihi kapasitas seharusnya. Idealnya, lapas yang terletak di Jalan Mangkuraja, Loa Ipuh, tersebut memiliki kapasitas untuk 350 orang.
Namun kenyataan justru berbanding terbalik. Hingga Sabtu (3/8/2024) kemarin, lapas tersebut berisikan 1.462 warga binaan pemasyarakatan (WBP). Hal ini mengakibatkan 50 WBP harus dipindahkan Lapas Kelas IIA Balikpapan.
50 WBP ini berasal dari jenis tindak pidana yang bervariasi. Mulai dari kasus narkoba, perlindungan anak dan berbagai jenis kasus lainnya.
Selain bertujuan mengurangi kelebihan kapasitas, Kepala Lapas II A Tenggarong, Agus Dwirijanto mengatakan pemindahan ini juga sebagai salah satu langkah optimalisasi program pembinaan lanjutan bagi WBP yang bersangkutan.
“Tingkat over kapasitasnya melebihi 100 persen, sehingga mutasi WBP ini menjadi salah satu opsi untuk menurunkannya,” ungkap Agus di Tenggarong pada Sabtu (3/8/2024) lalu.
Mengingat status Lapas Kelas IIA Tenggarong yang masuk ke dalam kategori medium security, sehingga pemindahan ini juga merupakan bagian dari upaya deteksi dini gangguan keamanan.
Menurutnya, langkah ini sejalan dengan implementasi program strategis Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yakni back to basic.
Dalam proses pemindahan ini, pihak lapas dibantu oleh unsur TNI/Polri guna membantu pengawalan dan pengamanan serta pihak kejaksaan negeri kutai kartanegara selain bantuan pengamanan dari pihak lapas sendiri.
Pemindahan ini dilaksanakan setelah melalui sidang tim pengamat Pemasyarakatan (TPP) di Tenggarong yang kemudian dijadikan bahan guna di proses di sidang TPP tingkat kantor wilayah kementerian hukum dan HAM Kalimantan Timur.
“Proses pemindahan ini dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan dari kantor wilayah,” tukas Agus. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id