Jalan di Samarinda cepat rusak akibat lemahnya pengawasan dan perencanaan yang kurang matang. DPRD Samarinda menyoroti kualitas proyek infrastruktur yang dinilai tidak memenuhi standar.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus menggencarkan pembangunan infrastruktur, termasuk drainase serta pembangunan dan perbaikan jalan. Namun, persoalan yang menjadi sorotan adalah kualitas jalan yang cepat mengalami kerusakan, diduga akibat perencanaan yang kurang matang.
Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Anhar, menilai banyak proyek jalan di kota ini tidak dirancang dengan baik, terutama dalam hal sistem drainase yang memadai. Akibatnya, jalan yang baru dibangun justru cepat rusak, sehingga anggaran daerah terus terkuras untuk perbaikan yang berulang.
“Siklus seperti ini harus segera diputus dengan perencanaan yang lebih matang dan pengawasan yang lebih ketat,” tegasnya.
Menurutnya, lemahnya pengawasan pemerintah terhadap proyek infrastruktur ini menyebabkan banyak pekerjaan yang tidak memenuhi standar kualitas. “Pemerintah harus lebih ketat dalam mengawasi proyek-proyek infrastruktur. Jangan sampai proyek jalan baru justru menjadi proyek perbaikan terus-menerus,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menyoroti peran kontraktor yang dinilai sering bekerja tanpa memenuhi spesifikasi teknis yang telah ditetapkan. Meski demikian, proyek mereka tetap lolos dari pengawasan.
“Kita tidak bisa membiarkan kontraktor bekerja asal-asalan tanpa ada pertanggungjawaban. Jika ditemukan proyek yang tidak sesuai standar, harus ada tindakan tegas, termasuk sanksi bagi kontraktor yang tidak menjalankan pekerjaannya dengan baik,” katanya. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id