Diskominfo Kaltim nyatakan masyarakat Kaltim siap berpindah siaran ke TV digital dalam program Analog Switch Off. Tujuannya, untuk menikmati tayangan yang lebih bersih dan jernih, dengan tanyangan lebih banyak.
Akurasi.id, Bontang – Pada 30 April 2022 mendatang, pemerintah akan mematikan siaran TV Analog di 166 kabupaten/kota. Masyarakat di daerah tidak lagi bisa menonton siaran televisi dengan perangkat TV analog. Selanjutnya, siaran televisi beralih ke Penyiaran TV Digital.
Dilansir dari siaran digital.kominfo.go.id, ada tiga tahap penghentian. Pertama, penghentian siaran TV Analog yang akan pada 30 April 2022. Tahap kedua, penghentian siaran TV Analog pada 25 Agustus 2022, dan tahap ketiga atau paling akhir pada 2 November 2022.
Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti menyampaikan hal itu pada Talkshow bertema “Bengkulu Siap Analog Switch Off”. Yang terselenggara secara daring pada Kamis, (9/9/2021) lalu.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Muhammad Faisal menyatakan, Kaltim sudah siap untuk menikmati layanan TV Digital. Sebab, selain masyarakat yang banyak memiliki TV Digital, sudah banyak lembaga penyiaran lokal mulai meninggalkan siaran analog.
“Tidak perlu smart TV, cukup digital aja masyarakat sudah bisa menikmati TV digital,” ucap Faisal, Senin (28/3/2022).
Percepat Analog Switch Off, Pemerintah Bagikan Set Top Box
Dia menjelaskan, pemerintah nanti akan membagikan Set Top Box atau STB DVB-T2 nantinya akan untuk rumah tangga kurang mampu di Kaltim yang terdampak Analog Switch Off. Hal ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam program peralihan ini.
“Masyarakat yang tidak tercatat sebagai penerima bantuan STB DVB-T2 dapat membeli STB di toko elektronik atau toko daring. Untuk dapat menyaksikan siaran digital yang bersih dan jernih. Harganya mungkin dari 80 hingga 120 ribu rupiah,” imbaunya.
Menurut data yang dikutip dari laman Instagram @tvdigital_kaltim, untuk kota Bontang mendapat bantuan STB DVB-T2 sebanyak 2616 unit. Dengan rincian 434 unit di Bontang Barat, 1311 unit di Bontang Selatan, dan 871 unit di Bontang Utara. (*)
Penulis: Rezki Jaya
Editor: Devi Nila Sari