Pemindahan IKN ke Kaltim mendapatkan sambutan hangat dan baik dari semua kalangan. Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi garansi jika 1.000 persen masyarakat mendukung IKN Nusantara pindah ke Kaltim.
Akurasi.id, Balikpapan – Bagi Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi tidak ada alasan untuk menolak pemindahan IKN Nusantara ke Kaltim. Apalagi niat dan tujuan dari pemindahan IKN ke Kaltim adalah untuk mewujudkan keadilan dan pemerataan pembangunan. Terlepas dari bagaimana pemerintah pusat memikirkan pembiayaan atas megaproyek tersebut.
Apalagi pemindahan IKN Nusantara ke Kaltim, menjadi kebijakan dan isu strategis yang dibahas dalam berbagai kesempatan. Tidak terkecuali dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas), Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Umum dan Dukungan Sukses Pembangunan IKN Tahun 2022.
[irp]
Kegiatan yang di inisiasi Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Ditjen Polpum), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tersebut, berlangsung di Ballroom Swissbel Hotel, Kota Balikpapan, Selasa (29/3/2022).
Melalui forum ini, Hadi Mulyadi menyampaikan penegasan, bila Kaltim, baik pemerintah daerah maupun masyarakat mendukung sepenuhnya pemindahan IKN. Apalagi tahap pembangunan telah mulai sejak prosesi pengisian tanah dan air, dari 34 provinsi ke dalam Kendi Nusantara. Di mana, kegiatan itu langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) pimpin bersama menteri terkait dan gubernur se-Indonesia di titik nol IKN Nusantara, 15 (3/2022).
“1.000 persen kami siap. Insyaallah Kaltim dari dulu sampai sekarang siap membantu terwujudnya IKN. Tentunya dengan dukungan iklim yang kondusif sosial dan politik,” tegas Hadi di hadapan 400 peserta Rakornas dari unsur Sekda, Kepala BPKAD, Kepala Bappeda, Kepala Badan Kesbangpol provinsi, dan kabupaten/kota, dari seluruh Indonesia.
[irp]
Hadi Mulyadi Garansi Jika Kaltim Sebagai Miniatur Indonesia
Masyarakat Kaltim, lanjut dia, sangat terbuka terhadap pendatang dari manapun dan siap hidup berdampingan dengan suku, golongan, dan agama apa saja. Sejak dulu, di zaman Kerajaan Kutai sekitar tahun 1.600-an masehi, telah membangun hubungan diplomatik dengan kerajaan dari daerah lain di Bumi Nusantara.
Bukti atas hal itu, yakni adanya satu set alat musik tradisional gamelan hadiah dari Kesultanan Yogyakarta. Serta adanya permukiman suku Bugis di wilayah Kecamatan Samarinda Seberang saat ini, yang dulunya merupakan hadiah dari Kesultanan Kutai kepada warga Sulawesi Selatan.
“Meskipun suku, agama, dan golongan di Kaltim sangat beragam yang terkenal sebagai miniatur Indonesia. Namun masyarakatnya tetap berusaha menjaga harmonisasi kehidupan,” katanya.
“Kaltim pun mendapatkan anugerah Harmoni Award, sebagai provinsi yang mampu menjaga keharmonisan kehidupan beragama,” urainya memberikan penegasan. (*)
Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id