Inovasi SDN 008 Bontang Utara, Kumpulkan Dana dari Sampah untuk Kebutuhan Sekolah

Suci Surya
1 View
Kepala SDN 008 Bontang Utara, Masitah. (Dhion/Akurasi.id)

Gerakan kreatif yang dilakukan warga SDN 008 Bontang Utara ini wujudkan sekolah ramah lingkungan dan berdaya guna.

Kaltim.akurasi.id, Bontang – SDN 008 Bontang Utara terus menciptakan inovasi untuk mendukung pendidikan yang tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga pengelolaan lingkungan dan pembangunan karakter siswa. Melalui berbagai program kreatif, sekolah ini berhasil menciptakan lingkungan yang bersih, harmonis, dan produktif.

Salah satu program unggulan sekolah ini yakni pengelolaan sampah berbasis partisipasi. Setiap Sabtu, para siswa, dan guru-guru terlibat dalam kegiatan bersih-bersih di berbagai lokasi, seperti stadion dan area sekitar sekolah. Hasilnya, sampah yang terkumpul hingga mencapai 10 karung ditimbang dan dijual kembali untuk mendukung keuangan sekolah.

“Kami tidak hanya memungut sampah, tetapi juga memanfaatkannya secara maksimal. Sampah yang bisa dijual kami timbang, lalu hasilnya digunakan untuk berbagai kebutuhan sekolah, seperti membeli alat-alat pendukung kegiatan,” ujar Kepala SDN 008 Bontang Utara, Masitah, belum lama ini.

Lanjut Masitah, hasil dari gerakan ini cukup signifikan. Dalam tiga tahun terakhir, dana yang terkumpul dari pengelolaan sampah telah digunakan untuk membeli peralatan penting, termasuk kulkas dua pintu yang kini dimanfaatkan untuk kegiatan sekolah.

Selain itu, kata dia, dari pengelolaan sampah, SDN 008 Bontang Utara juga memiliki dana partisipasi yang dihimpun dari berbagai kegiatan kreatif. Salah satu contohnya kegiatan memasak bersama yang dilakukan oleh guru dan siswa. Dana dari hasil penjualan makanan digunakan untuk mendukung operasional dan program sekolah.

“Kami berusaha memanfaatkan setiap peluang untuk menciptakan sumber dana yang mandiri. Bahkan dari kegiatan sederhana seperti memasak bersama, hasilnya kami kelola untuk mendukung kebutuhan sekolah. Semangat kebersamaan menjadi kunci keberhasilan kami,” tambahnya.

Tidak hanya berfokus pada lingkungan, sekolah ini juga memiliki program sosial yang melibatkan siswa dan guru. Salah satu kegiatan rutin yakni kunjungan ke rumah-rumah guru atau orang tua murid untuk menjalin silaturahmi dan mempererat kebersamaan. Program ini tidak menggunakan sistem arisan, tetapi berbasis giliran, di mana tuan rumah bertugas menyambut peserta kegiatan.

“Jika ada kendala, misalnya tuan rumah memiliki ruang terlalu kecil atau kondisi tertentu, kami fleksibel. Kegiatan bisa dipindahkan ke lokasi lain, seperti rumah makan atau tempat yang lebih luas. Semua ini dilakukan untuk menjaga semangat kebersamaan,” jelas Masitah.

Program sosial ini juga dikombinasikan dengan kegiatan lingkungan lainnya, seperti bersih pantai atau sungai. Dalam satu kegiatan, sekolah mampu melaksanakan dua hingga tiga program sekaligus. Salah satunya pemberian 100 paket bantuan kepada nelayan di Muara Badak, yang didanai dari hasil kegiatan sosial dan partisipasi seluruh pihak yang terlibat.

Dengan berbagai inovasi tersebut, SDN 008 Bontang Utara menjadi inspirasi bagi sekolah lain di Bontang. Gerakan bersih lingkungan, partisipasi sosial, dan pengelolaan mandiri menjadi contoh bahwa pendidikan tidak hanya soal akademik, tetapi juga membangun karakter dan kemandirian.

“Semoga gerakan kami ini bisa menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk ikut peduli pada lingkungan dan komunitas sekitar. Kami ingin mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga peduli terhadap lingkungan dan memiliki jiwa sosial yang tinggi,” pungkasnya. (adv/disdikbudbontang/dh/uci)

Penulis: Dhion
Editor: Suci Surya Dewi

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *