Pemerintah dan masyarakat sudah seharusnya memikirkan kesiapan Kaltim menuju IKN. Sebab, sebagai provinsi penyangga Kaltim akan padat oleh SDM berkualitas. Untuk itu, masyarakat harus intropeksi diri dan meningkatkan kompetensinya agar tidak menjadi penonton.
Akurasi.id, Samarinda – Pemindahan Ibukota Negara (IKN) Nusantara ke Kaltim telah di depan mata. Untuk itu, pemerintah dan masyarakat harus memikirkan kesiapan sumber daya manusia (SDM) dengan matang.
Sebab, Kaltim sebagai penyangga IKN akan menjadi magnet tersendiri bagi SDM berkualitas di luar sana. Oleh karena itu, hal ini seharusnya menjadi alasan bagi SDM Kaltim untuk meningkatkan kompetensinya.
[irp]
Menurut Kapala Dinas Komunikasi dan Informatikda (Diskominfo) Kaltim Muhammad Faisal, alangkah lebih baiknya apabila masyarakat mau mengintropeksi dan bersiap diri dalam menyambut perpindahan ibu kota negara ini. Sebab, kesiapan Kaltim menuju IKN bukan di bibir saja, namun harus bersamaan dengan peningkatan SDM.
“Suka tidak suka masyarakat Kalimantan Timur harus siap”, kata dia, dalam dialog interaktif RRI dengan tema kesiapan Kaltim Menuju IKN Baru, Rabu (23/2/2022).
Terlebih, pemerintah telah menetapkan UU IKN. Dengan kata lain, Kaltim tidak dapat mundur dalam pembangunan IKN.
“Justru mari kita intropeksi diri kita masing-masing. Kita ukur diri kita masing-masing, layakkah kita menjadi IKN? Siapkah kita secara SDM?,” ujarnya.
[irp]
Muhammad Faisal: Masyarakat Masih Memiliki Waktu Meningkatnya SDM-nya
Kalau memang belum, sambungnya, maka masih ada waktu bagi masyarakat Kaltim untuk mengejar peningkatan kualitas SDM di berbagai sektor.
“Kalau kita paksakan dengan kualitas kita sekarang, Pak Presiden juga akan gerah. Nantinya di istana memiliki pelayan dengan orang Kaltim yang levelnya daerah. Jadi kalau memang belum, ya mari kita persiapkan, mari belajar. Kita ukur diri kita disemua sektor, layakkah sudah?. Ayo kejar, cukup waktu 2 (dua) tahun untuk mengejar itu. Mari belajar, tingkatkan kompetensi. Minimal kita sama atau satu level di atasnya,” jelasnya.
Selain itu, ia menekankan, bahwa sudah saatnya Kaltim bergerak menuju industrilisasi menyesuaikan iklim IKN nanti. Bergerak untuk memproduksi produk sendiri, memanfaatkan peluang pasar yang ada.
“Mari kita menuju industrilisasi, kawan-kawan bergerak. Ayo kita berpikir untuk membuat sesuatu produksi sendiri. Cukup disitu saja, manfaatkan hilirisasi ini sudah keren sekali. Supaya kita tidak jadi penonton. Kalau soal kita harus terlibat full disana (IKN), kita harus tau diri dengan kemampuan kita,” pungkasnya. (*)
Penulis/Editor: Devi Nila Sari