Pemerintah Provinsi Kaltim berupaya mencapai swasembada pangan dengan mencetak sawah baru. Langkah ini diambil karena luas lahan sawah yang ada dinilai masih kurang untuk memenuhi kebutuhan daerah.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya mewujudkan swasembada pangan. Salah satu langkah strategis yang tengah digodok adalah optimalisasi lahan pertanian dengan mencetak sawah baru.
Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim, Siti Farisyah Yana, mengatakan bahwa luas baku sawah di Kaltim saat ini masih belum mencukupi untuk mendukung ketahanan pangan daerah.
“Langkah mencetak sawah baru menjadi penting karena luas baku sawah yang ada saat ini masih kurang,” ujarnya saat dikonfirmasi awak media melalui sambungan telepon, belum lama ini.
Berdasarkan data 2019, total luas lahan sawah di Kaltim hanya mencapai 41.406 hektare. Angka ini menempatkan Kaltim di posisi ke-24 dari 34 provinsi se-Indonesia dalam hal luasan sawah.
Lahan tersebut tersebar di 10 kabupaten/kota, dengan Kutai Kartanegara (Kukar) sebagai wilayah dengan luas sawah terbesar. Beberapa daerah lain yang juga memiliki lahan pertanian padi antara lain Samarinda, Kutai Timur (Kutim), Berau, dan Penajam Paser Utara (PPU).
Namun, kondisi ini masih menjadi tantangan tersendiri bagi Kaltim. Terlebih, untuk mencetak sawah baru diperlukan identifikasi wilayah-wilayah yang secara teknis layak dijadikan lahan pertanian.
“Proses ini memerlukan dukungan dari semua pihak, baik pemerintah pusat maupun daerah. Kolaborasi sangat penting dalam tahap perencanaan hingga pelaksanaan,” jelas Yana.
Ia juga menyampaikan bahwa Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, turut menyoroti minimnya lahan pertanian sebagai tantangan dalam mewujudkan swasembada pangan di Benua Etam.
“Ini tantangan besar bagi kita semua. Maka kami sangat mengharapkan dukungan dan partisipasi masyarakat dalam menyukseskan program pencetakan sawah baru ini,” tandasnya. (Adv/diskominfokaltim/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id