Usai kunjungan Menteri Pertanian RI, Bupati Penajam Paser Utara Mudyat Noor menyatakan komitmennya menerbitkan Perda pelarangan alih fungsi lahan demi mendukung swasembada pangan di Kaltim.
Kaltim.akurasi.id, Penajam Paser Utara – Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman, mengunjungi Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Jumat (9/5/2025). Usai kunjungan tersebut, Bupati PPU, Mudyat Noor, menyatakan kesiapan daerahnya untuk mendorong swasembada pangan sebagaimana amanat Presiden RI, Prabowo Subianto.
Mudyat menilai kunjungan Mentan merupakan momentum penting bagi pengembangan sektor pertanian di wilayahnya. Ia berharap produksi pertanian PPU dapat tumbuh pesat dan memberikan kontribusi terhadap daerah lain di Kalimantan Timur.
“Mudah-mudahan PPU semakin cepat lah ya menuju Swasembada Pangan, kita ingin bisa membantu mensubsidi daerah lain di Provinsi Kaltim,” ungkapnya.
Menanggapi usulan Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Masud, terkait penerbitan Peraturan Daerah (Perda) Pelarangan Alih Fungsi Lahan, Mudyat mengatakan rencana tersebut telah menjadi perhatian pihaknya.
“Iya kita sudah merencanakan, mudah-mudahan ya,” tegasnya.
Kepala Dinas Pertanian PPU, Andi Traso, mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan ulang terkait lahan pertanian yang beralih fungsi. Ia membenarkan bahwa praktik alih fungsi memang terjadi di sejumlah wilayah.
“Tetapi dengan adanya peningkatan optimasi lahan (Oplah) pertanian rawa ini dan kepedulian pemerintah dengan harga Rp6.500 per kilogram ini dapat meningkatkan kembali semangat petani untuk bangkit,” jelasnya.
Menurut Andi, program Oplah akan mengurangi praktik alih fungsi secara bertahap. Ia menambahkan, persoalan utama yang memicu petani meninggalkan lahan sawah adalah buruknya sistem irigasi. Namun, melalui Oplah, sistem irigasi akan dinormalisasi dan ditata ulang.
“Kalau dulu belum ada program Oplah memang banyak petani-petani yang masih kekurangan air sawah untuk menanam padi ya. Mereka sedikit beralih komoditas gitu ya. Bukan alih fungsi tapi alih komoditas. Bisa juga mungkin dengan sawit ya,” katanya. (Adv/diskominfoppu/nah)
Penulis: Nelly Agustina
Editor: Redaksi Akurasi.id