P5 dianggap sebagai kunci utama dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda Indonesia. Program ini didesain untuk memberikan peluang bagi peserta didik agar memahami dan menganalisis isu-isu sosial, politik, dan budaya yang ada dalam masyarakat.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Pembangunan karakter menjadi fokus utama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltim. Menanamkan nilai-nilai pancasila kedalam dunia pendidikan jadi salah satu strategi yang dilakukan Disdikbud.
Dengan hadirnya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dipandang sebagai penguat utama dalam mengiimplementasikan Kurikulum Merdeka yang menekankan penguatan karakter dan moral peserta didik.
P5 dianggap sebagai kunci utama dalam menananmkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda Indonesia. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, P5 menjadi elemen yang membantu mencapai tujuan ini. Program ini didesain untuk memberikan peluang bagi peserta didik agar memahami dan menganalisis isu-isu sosial, politik, dan budaya yang ada dalam masyarakat.
Kepala Disdikbud Kaltim, Muhammad Kurniawan mengatakan, dalam kerangka Kurikulum Merdeka, P5 menjadi elemen sentral yang mendukung pendidikan karakter dan moral yang kuat. “Untuk berhasil mengimplementasinya, dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak seperti guru, kepala sekolah, dinas pendidikan, pemerintah daerah, dan orang tua murid,” kata Kurniawan, Sabtu (4/11/2023).
Terlebih, dalam Kurikulum Merdeka pembelajarannya lebih berfokus pada penguatan karakter anak didik. Untuk itu, peserta didik didorong agar berpartisipasi aktif dalam diskusi, proyek kelompok, dan kegiatan sosial yang menghubungkan mereka dengan realitas masyarakat.
“Secara praktis, P5 memerlukan lebih banyak waktu untuk mengembangkan kompetensi dan karakter melalui pembelajaran kelompok di sekolah masing-masing sesuai dengan konteks nyata,” jelas Kurniawan.
Berdasarkan Kemendikbudristek No.56/M/2022, P5 ini adalah kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi. Juga sebagai upaya mewujudkan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
“Dalam penerapan Kurikulum Merdeka, tentu dibutuhkan dukungan dan partisipasi semua pihak dalam menghadapi perubahan perilaku yang terjadi pada peserta didik,” tutup Kurniawan. (adv/disdikbudkaltim/zul).
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id