Pemprov Kaltim mulai fokus mengembangkan sektor perkebunan, khususnya kelapa sawit, sebagai alternatif ekonomi pasca-batu bara. Langkah ini ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat perekonomian daerah secara berkelanjutan.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Kalimantan Timur (Kaltim) selama ini masih mengandalkan sektor batu bara sebagai penopang utama perekonomian. Namun seiring waktu, sumber daya alam tersebut diperkirakan akan habis dan tak lagi menjadi andalan.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim mulai menggencarkan pengembangan sektor perkebunan sebagai pilar baru perekonomian daerah. Salah satu komoditas unggulan yang diandalkan adalah kelapa sawit.
Saat ini, Kaltim memiliki lahan kelapa sawit seluas 1,7 juta hektare. Dari total tersebut, sekitar 1,4 juta hektare telah ditanami, sementara sisanya masih berupa lahan tidur yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim, Andi Siddik, mengatakan bahwa pengembangan sektor perkebunan merupakan arahan langsung dari Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud dan Seno Aji.
“Karena dengan begitu, maka dapat pula meningkatkan kesejahteraan bagi petani kelapa sawit,” ujar Andi saat ditemui di Hotel Mercure, Senin (22/4/2025).
Ia menegaskan bahwa sektor kelapa sawit harus mampu memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi petani. Oleh karena itu, berbagai kebijakan dan program akan terus diupayakan untuk memperkuat sektor ini.
“Kami ingin agar petani kita tidak hanya mendapatkan hasil yang lebih baik, tetapi juga menikmati manfaat ekonomi yang optimal dari hasil perkebunan, terutama kelapa sawit,” imbuhnya.
Andi berharap, dengan fokus pada pengembangan sektor perkebunan, Kaltim bisa menjadi lebih mandiri, berkelanjutan, dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
“Ini akan meningkatkan taraf hidup petani dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah,” tandasnya. (Adv/DiskominfoKaltim/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id