Sarung Samarinda dan Ulap Doyo Jadi Hadiah Budaya untuk Tamu Internasional EBIFF 2025

Fajri
By
715 Views
Foto: Suasana ramah tamah EBIFF 2025. (Yasinta Erikania Daniartie/Akurasi.id)

Sebagai bentuk apresiasi budaya, Pemprov Kaltim memberikan cendera mata khas daerah seperti Sarung Samarinda, kain Ulap Doyo, dan buku ‘Paradise of the East’ kepada para delegasi EBIFF 2025 dari lima negara dan enam provinsi.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Sebagai bentuk penghargaan dan kenang-kenangan, para delegasi East Borneo International Folk Festival (EBIFF) 2025 menerima cendera mata khas Kalimantan Timur dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.

Cendera mata tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud dan istri, Sarifah Suraidah Abidien, serta Wakil Gubernur Seno Aji dan istrinya, Wahyu Hernaningsih Seno, dalam ramah tamah yang digelar di Gedung Odah Etam, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda Ulu, Sabtu (26/7/2025).

Tak hanya menerima, perwakilan dari lima negara sahabat dan enam provinsi Indonesia juga memberikan cendera mata sebagai simbol persahabatan dan saling menghormati budaya masing-masing kepada para pejabat Pemprov Kaltim.

Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Ririn Sari Dewi, mengungkapkan bahwa cendera mata yang diberikan antara lain berupa Sarung Samarinda, yang kini tengah dibangkitkan kembali sebagai produk unggulan ekonomi kreatif daerah.

“Ini bagian dari upaya kami untuk mengangkat kembali identitas lokal dan memperkenalkannya ke dunia internasional,” ujar Ririn dalam sambutannya.

Sebagai informasi, Sarung Samarinda—juga dikenal sebagai Tajong Samarinda—merupakan kain tenun tradisional yang berasal dari Kota Samarinda. Kain ini ditenun menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) bernama gedokan, dengan motif dan warna yang mencolok. Selain sebagai pakaian, sarung ini juga menjadi simbol budaya dan jati diri masyarakat Samarinda.

Selain Sarung Samarinda, Pemprov Kaltim juga menghadiahkan buku Paradise of the East yang berisi informasi terkini seputar ekowisata dan destinasi unggulan di Kaltim. Tak ketinggalan, kain tradisional Ulap Doyo, hasil kerajinan tangan masyarakat Dayak Benuaq dari Kutai Barat, juga menjadi bagian dari paket cendera mata yang diserahkan.

“Produk UMKM unggulan dari berbagai daerah seperti Berau dan Bulungan pun kami tampilkan untuk memperkenalkan kekayaan ekonomi lokal yang lahir dari kearifan budaya,” tutup Ririn. (Adv/diskominfokaltim/yed)

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *