Penyakit gondongan di Kaltim mulai merebak. Jumlah kasus terus meningkat, terutama di kalangan anak-anak.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Kalimantan Timur sedang dilanda wabah gondongan. Data terbaru menunjukkan peningkatan kasus yang signifikan, terutama di kota-kota besar seperti Samarinda dan Balikpapan. Kondisi ini telah menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat.
Salah satu faktor utama penyebab lonjakan kasus gondongan adalah rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella). Vaksinasi MMR merupakan cara paling efektif untuk mencegah penyakit gondongan. Namun, masih banyak orang tua yang belum memberikan vaksinasi lengkap kepada anak-anak mereka.
Gondongan umumnya menyerang kelenjar ludah dan dapat menyebabkan pembengkakan pada pipi. Selain itu, penyakit ini juga dapat disertai gejala seperti demam, sakit kepala, dan kelelahan. Meskipun sebagian besar kasus gondongan dapat sembuh dengan sendirinya, namun penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik.
Tercatat pada tahun 2024 ada tujuh kabupaten/kota yang mengalami perkembangan penyakit gondongan. Namun, yang mengalami lonjakan paling tinggi berada pada Kota Samarinda dan Kota Balikpapan dengan peningkatan mencapai 300 kasus. Sementara Kutai Timur mencapai 233 kasus, Kota Bontang dan Berau mencapai 148 kasus. Sementara Kabupaten Paser 45 kasus dan Kutai Kartanegara 5 kasus.
Baca Juga
Menurut data dari Dinas Kesehatan, jumlah kasus gondongan meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Pihak berwenang mencatat bahwa banyak kasus terjadi di kalangan anak-anak dan remaja, terutama di daerah yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Fit Nawati mengungkapkan bahwa kurangnya kesadaran tentang pentingnya vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella) menjadi salah satu faktor penyebab lonjakan ini.
“Vaksinasi merupakan cara efektif untuk mencegah penyebaran gondongan, dan kami menghimbau orang tua untuk memastikan anak-anak mereka mendapatkan vaksin yang diperlukan,” ujarnya beberapa hari lalu, saat diruang Diskominfo Kaltim.
Baca Juga
Dinas Kesehatan juga telah meluncurkan program sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tanda-tanda dan gejala penyakit ini, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil.
Selain itu, fasilitas kesehatan di daerah tersebut disiapkan untuk menangani kasus gondongan, termasuk penyediaan obat-obatan dan perawatan yang diperlukan.
Masyarakat diimbau untuk segera membawa anggota keluarga yang menunjukkan gejala gondongan, seperti pembengkakan di area rahang, demam, dan nyeri otot, ke fasilitas kesehatan terdekat. Dengan langkah pencegahan yang tepat, diharapkan penyebaran penyakit ini dapat dikendalikan dan kesehatan masyarakat terjaga.
Tak hanya itu, menurutnya penyakit gondongan bisa sembuh dengan waktu cepat. Namun, perlu isolasi diri, konsumsi makanan seimbang, menggunakan masker dan tidak menggonta ganti makanan.
Memang berawal dari nyeri dan deman, sehingga membentuk pembengkakan. Namun itu bisa diatasi dengan melakukan pengompresan menggunakan air hangat diarea yang terserang penyakit tersebut.
“Kalau dia demam atau sakit kasih pengurang rasa sakit yang pernting konsumsinya seimbang supaya daya tahan tubuhnya agar melawan penyakit,” imbuhnya.(Adv/diskominfokaltim/dh)
Baca Juga
Penulis: Dhion
Editor: Redaksi Akurasi.id