Bandingkan Azan dengan Gonggongan Anjing, Reza: Sepatutnya Menteri Agama Minta Maaf

kaltim_akurasi
2 Views
Anggota Komisi II DPRD Kaltim Akhmed Reza Fachlevi. (Dok. Reza)
Anggota Komisi II DPRD Kaltim Akhmed Reza Fachlevi ikut berkomentar terkait Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang diduga membandingkan azan dengan gonggongan anjing. (Dok. Reza)
Anggota Komisi II DPRD Kaltim Akhmed Reza Fachlevi. (Dok. Reza)

Bandingkan azan dengan gonggongan anjing, Anggota DPRD Kaltim Akhmed Reza Fachlevi mengaku kecewa dan tidak dapat mentoleransi pernyataan Menteri Agama.

Akurasi.id, Samarinda – Pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang diduga bandingkan azan dengan gonggongan anjing menuai kontroversi. Banyak pihak menyesalkan pernyataan itu dan melayangkan kritikan agar menteri agama segera meminta maaf dan bertobat.

Perihal ini pun turut mendapat tanggapan dari Anggota Komisi II DPRD Kaltim Akhmed Reza Fachlevi. Wakil rakyat dari Fraksi Gerindra itu turut menyayangkan pernyataan menteri agama yang dinilai telah melukai umat Islam.

“Sudah sepatutnya menteri agama secara terbuka mengakui kekeliruan itu dan meminta maaf kepada masyarakat,” kata Reza, sapaan akrabnya, melalui keterangan tertulis, Kamis (24/2/2022).

[irp]

Ia mengatakan, pernyataan sedemikian seharusnya tidak disampaikan secara gamblang terlebih oleh tokoh publik. Meski ia memahami, menteri agama hanya mencoba memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai aturan baru yang saat ini tengah disosialisasikan.

Namun, anggota DPRD Kaltim dari daerah pemilihan (dapil) Kutai Kartanegara ini tetap tidak dapat mentoleransi hal itu. Sebab, walau bagaimanapun ada batasan-batasan yang tidak seharusnya dilewati.

“Walau dalam konteks toleransi, tentu tidak elok dan tidak patut membandingkan suara azan dengan suara gonggongan anjing. Apalagi, kita tahu dalam Islam, anjing termasuk hewan yang sensitif karena mengandung najis,” paparnya.

Terlebih di tengah keberagaman umat beragama di Indonesia. Pernyataan yang dilontarkan tanpa pikir panjang dapat melukai salah satu pihak dan menyebabkan perpecahan.

“Saat ini, keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa ini sedang diuji dan dihajar dari berbagai penjuru. Ungkapan yang disampaikan menteri agama dikhawatirkan semakin memperburuk kondisi tersebut,” kata dia.

[irp]

Untuk itu, ia meminta, agar permasalahan ini segera ditindaklanjuti agar tidak menimbulkan keresahan apalagi perpecahan masyarakat. “Justru hal ini akan mengancam persatuan dan kesatuan. Karena itu, kondisi ini harus segera diatasi. Tidak boleh dibiarkan berlarut larut,” ungkapnya. (*)

Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *