Wali Kota Apresiasi Perjuangan Tenaga Kesehatan, Andi Harun: Anggap Ladang Ibadah

kaltim_akurasi
2 Views
Wali Kota Samarinda Andi Harun saat berbicara mengenai penanganan Covid-19 di Samarinda. (Devi Nila Sari/Akurasi.id)
Wali Kota Apresiasi Perjuangan Tenaga Kesehatan, Andi Harun: Anggap Ladang Ibadah
Wali Kota Samarinda Andi Harun saat berbicara mengenai penanganan Covid-19 di Samarinda. (Devi Nila Sari/Akurasi.id)

Wali Kota apresiasi perjuangan tenaga kesehatan, Andi Harun: Anggap ladang ibadah. Namun, sekeras apa pun pihaknya bekerja, Andi Harun tidak memungkiri pelayanan Pemkot dalam menangani pandemi ini masih sangat kurang.

Akurasi.id, Samarinda – Meningkatnya kasus Covid-19 di Samarinda membuat seluruh instansi teknis harus bekerja ekstra dalam melakukan penanganan. Hal ini dilakukan untuk menekan laju angka persebaran Covid-19 di masyarakat.

Terlebih saat ini Samarinda masuk dalam wilayah yang wajib melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

Menyikapi hal ini, Wali Kota Samarinda Andi Harun mengakui, bahwa selama menangani Covid-19 pihaknya mengalami banyak kendala. Di antaranya masalah keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dalam melakukan pengawasan di lapangan.

“Memang kita bekerja di luar keadaan normal. Pastinya capek dan lelah. Namun, penanganan Covid-19 ini bukan lagi sekedar menggugurkan kewajiban tapi anggaplah sebagai ibadah,” kata dia kepada awak media, pada Selasa (27/7/2021).

Ia mengungkapkan apresiasi perjuangan tenaga kesehatan. Ia juga sebut rata-rata aparat yang bekerja di lapangan pulang pada pukul 2 hingga 3 dini hari. Namun, sekeras apa pun pihaknya bekerja, ia tidak memungkiri pelayanan Pemkot dalam menangani pandemi ini masih sangat kurang.

Terlihat dari tingginya angka kasus dalam beberapa hari terakhir hingga menyebabkan Samarinda harus menerapkan PPKM Level 4. Kemudian masalah ketersediaan bed pasien di rumah sakit hingga banyaknya dokter, tenaga kesehatan (nakes) hingga pejabat pemerintahan tumbang karena turut terpapar.

[irp]

“Itu pun masih banyak kekurangan di sana sini. Mereka semua sudah berbuat sangat maksimal. Hampir semua staf di kecamatan juga terpapar. Jam istirahatnya jauh berkurang. Itu kami imbau untuk tidak menjadi beban,” jelas orang nomor satu di Samarinda ini.

Sebagai salah satu cara menyiasati hal tersebut, ia pun tak mau terlalu membebani pelayanan di Puskesmas. Meskipun selama penerapan PPKM Level 4 puskesmas dibuka hingga Sabtu dan Minggu, namun sifatnya hanya menyampaikan rujukan ke rumah sakit.

“Karena kita harus jaga jangan sampai Puskesmas kolaps. Saya tahu keadaan seperti ini kerjanya harus ekstra namun tetap harus diperhitungkan. Jangan juga terlalu berlebihan. Kalau dipaksa melebihi kapasitas mereka khawatirnya justru semua menjadi tumbang,” ucapnya.

Begitu pun mengenai ketersediaan ambulans, ia memberikan lampu hijau bagi instansi atau pihak yang ingin melakukan kerja sama bersama pihak ketiga. Demi ketersediaan ambulans bagi masyarakat selama pandemi.

[irp]

“Nanti biar Pemkot yang memikirkan anggarannya,” kata dia. (*)

Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Rachman Wahid

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *