Kelompok Masyarakat Laksanakan Vaksinasi, Rusmadi: Kami Terbuka Bagi yang Ingin Menyelenggarakan. Menurut Wakil Wali Kota Samarinda, ketika banyak pihak laksanakan vaksinasi, maka semakin mempercepat terciptanya kekebalan sosial.
Akurasi.id, Samarinda – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terbuka bagi kelompok masyarakat yang ingin menyelenggarakan vaksinasi. Hal ini dilakukan sebagai cara mempercepat realisasi vaksin dan membentuk kekebalan komunal atau herd imunity.
Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi mengatakan, dengan bantuan dari kelompok-kelompok masyarakat, dapat mempercepat program pelaksanaan vaksinasi pemerintah. Mengingat hingga kini cakupan vaksinasi Samarinda masih tergolong rendah.
“Karena memang cakupan vaksinasi baru 23 persen. Saat ini distribusi vaksinasi sudah lancar. Pemkot terbuka kepada siapa saja yang ingin melaksanakan vaksin. Kami juga terbantu, demi mendorong percepatan herd imunity,” kata dia disela-sela kunjungan kegiatan vaksinasi di FKIP Unmul, Kamis (16/9/2021).
Baca Juga
Merujuk data Dinkes Samarinda 15 September 2021, realisasi vaksinasi tahap 1 masyarakat Samarinda adalah 26 persen. Sedangkan cakupan vaksinasi tahap 2 adalah 15 persen.
“Kalau animo masyarakat tinggi, berarti semangat masyarakat juga tinggi. Tetapi walaupun kita berupaya untuk memaksimalkan vaksin, saya tetap imbau kepada masyarakat untuk menjaga prokesnya,” imbaunya.
Sementara itu, Ketua IKAL Kaltim Dwi Nugroho Hidayanto mengatakan, vaksinasi yang diselenggarakan pihaknya tersebut memiliki kuota sebanyak 1.000 orang. Dibuka untuk masyarakat umum yang merupakan masyarakat sekitar maupun mahasiswa FKIP Unmul.
Baca Juga
[irp]
“Antusiasme masyarakat memang sangat tinggi. Baru dibuka pendaftaran sudah beberapa ribu peserta yang masuk, tapi kami hanya menyediakan seribu jadi harus dipilah lagi,” kata dia.
Dalam vaksinasi tersebut, dikatakannya, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda dan lima puskesmas sebagai pelaksana vaksinasi bagi masyarakat.
“Banyak pihak turut terlibat dalam kegiatan ini. Dari mahasiswa hingga pihak puskesmas. Karena kami hanya pihak yang menyelenggarakan, teknisnya tenaga medis yang melakukan vaksinasi,” ujarnya. (*)
Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Redaksi Akurasi.id
