Jumat , Maret 29 2024

Komisi III DPRD Kaltim Soroti Pembangunan RS Korpri di Kawasan Banjir Sempaja

Loading

Komisi III DPRD Kaltim Soroti Pembangunan RS Korpri di Kawasan Banjir Sempaja
Lahan yang akan digunakan sebagai tempat pembangunan RS Korpri terletak di Jalan Wahid Hasyim 1 dekat Simpang Empat Sempaja. (Devi Nila Sari/Akurasi.id)

Komisi III DPRD Kaltim soroti pembangunan RS Korpri di kawasan banjir Sempaja. Sarkowi menekankan akan selalu melakukan pengawasan agar pembangunan rumah sakit di kawasan tersebut sesuai dengan rencana.

Akurasi.id, Samarinda – Pembangunan RS Korpri di Jalan Wahid Hasyim 1 berdekatan dengan Komplek Stadion Madya Sempaja  mendapat sorotan Komisi III DPRD Kaltim. Pasalnya, pembangunan rumah sakit tersebut terletak di kawasan yang kerap berlangganan banjir, yaitu Simpang Empat Sempaja. Yang mana apabila hujan turun, ketinggian banjir di kawasan tersebut mencapai 50 sentimeter.

Hal ini pun menyebabkan beberapa asumsi dan kegelisahan di antara masyarakat. Lantaran posisi rumah sakit yang tak seharusnya dibangun di kawasan yang kerap menjadi langganan banjir tersebut.

Anggota Komisi III DPRD Kaltim Sarkowi V Zahry mengatakan, untuk itu pihaknya melakukan tinjauan. Karena tak ingin pembangunan gedung yang direncanakan terdiri dari tiga lantai itu akhirnya berujung masalah.

Jasa SMK3 dan ISO

“Karena kami mendengar aspirasi dari masyarakat bahwa dengan ada bangunan baru bakal memperparah banjir. Makanya kami kunjungi pada saat prosesi awal untuk pematangan lahan ini. Karena ini kawasan banjir,” terangnya di sela-sela tinjauan RS Korpri pada Selasa, (14/9/2021).

Untuk itu, ia meminta, agar pembangunan dilakukan dengan serius dan memperhatikan antisipasi terhadap banjir.

“Tadi secara struktur mereka sudah atur, mereka sudah mengukur bahwa volume airnya, kemudian mitigasi jadi tidak akan menyebabkan banjir semakin besar. Bahwa sistemnya di bawah itu ada struktur khusus yang memang air masih bisa mengalir,” jelasnya.

Baca Juga  Sigit Alfian Ajukan Memori Banding ke Walikota dan KASN Ihwal Dinonjobkan dari Kepala Kesbangpol

Sedangkan mengenai target penyelesaian pekerjaan, anggota DPRD Kaltim fraksi Partai Golkar ini mengungkapkan, pihaknya pesimis pekerjaan tersebut bakal rampung dalam 3 bulan. Mengingat, bahkan sampai saat ini pihak kontraktor masih dalam tahap pematangan lahan.

“Kami juga masih meragukan cuma karena mereka punya schedule sehingga antisipasi kami nanti dari Komisi III akan melakukan pengawasan berlanjut. Jadi mereka melakukan mobilisasi alat, mulai mengerjakan struktur kami akan minta hal itu. Sehingga kami nanti bisa mengawasi,” paparnya.

Sarkowi pun menekankan akan selalu melakukan pengawasan agar pembangunan rumah sakit di kawasan tersebut sesuai dengan rencana. Yang mana, pihak kontraktor menyebut akan mendesain bangunan yang tidak menyulitkan lalu lintas dengan sistem irigasi khusus.

“Yang jelas gini, kami melaksanakan fungsi pengawasan, dalam hal ini tentunya progres seperti apa nanti akan kami koordinasikan dengan PPTK, dari dinas supaya kita bisa antisipasi jangan sampai terjadi tidak sesuai perencanaan makanya saya katakan pengawas an ini periodik,” tegasnya.

Baca Juga  Aliansi Pecinta Pemilu Damai Geruduk Polresta Samarinda, Tuntut Kebenaran Akses Sirekap

“Tentunya akan ada teguran kalau pada akhirnya timbul banjir, kami secara periodik akan meninjau dan mendengarkan aspirasi masyarakat. Kalau ada keluhan. Akan koordinasi dengan PPTK bagaimana cara mengatasinya,” sambungnya.

Sebagai informasi, pembangunan RS Korpri akan menelan anggaran senilai Rp46 miliar yang berasal dari APBD Kaltim. Luas lahan tersebut adalah 60×65 meter dengan bangunan kurang lebih 40 meter persegi. Bangunan 3 lantai itu nantinya diperkirakan dapat menampung 50 tempat tidur pasien.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR-PERA) Kaltim Rahmat Hidayat mengatakan, ada alasan tertentu lahan tersebut dibangun di kawasan tersebut. Selain dikarenakan lahan tersebut merupakan lahan milik Pemprov Kaltim, lokasi tersebut pun dipilih berdasarkan hasil konsultasi kepada tenaga ahli terkait lokasi yang dapat dilakukan pembangunan RS Korpri.

Sedangkan terkait masalah banjir, ia meyakinkan bahwa pihaknya sudah mengantisipasi hal tersebut agar kawasan rumah sakit tidak terdampak banjir pasca pembangunan.

Baca Juga  Samri Shaputra Siap Maju Pemilihan Wali Kota Samarinda 2024

“Sebetulnya sudah dijelaskan, nanti proyek ini tidak ada penutupan permukaan tanah dengan beton, kami menggunakan grassblok, kalau umum kan paving blok kan,” kata dia.

Kemudian, bagian bawah bangunan tidak ditutup namun akan dibuat box penampung air hujan. Pihaknya pun telah memperhitungkan, apabila hujan deras mengguyur kawasan tersebut selama 6 jam maka air yang akan dihasilkan sekitar 700 meter kubik. Sedangkan daya tampung box tersebut sekitar 1700 meter kubik.

“Jadi kalau air yang mengalir di sini bisa ditampung di bawah bangunan. Nanti fungsinya kalau tidak musim hujan airnya dapat digunakan untuk menyiram tanaman.  Insyaallah tidak akan memperparah banjir, malah membantu. Jadi semacam poldernya ada di bawah bangunan,” paparnya.

Pihaknya pun menargetkan pekerjaan ini akan rampung akhir tahun ini. Mengingat pekerjaan harus selesai sebelum awal tahun 2022.

Baca Juga  Inilah 6 Caleg DPRD Kaltim Dengan Suara Terbanyak

“Targetnya mudah-mudahan kita rampungkan Desember ini. Apabila ada keterlambatan, kami sudah komitmen dengan pelaksana akan ada denda,” pungkasnya. (*)

Penulis: Devi Nila Sari

Editor: redaksi

cek juga!

Soroti Kinerja KPU, DPRD Tak Ingin Masalah PSU Terulang di Pilwali Samarinda 2024

Soroti Kinerja KPU, DPRD Tak Ingin Masalah PSU Terulang di Pilwali Samarinda 2024

DPRD berikan sejumlah catatan untuk KPU agar tidak terulang di Pilwali Samarinda 2024. Dari soal …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page