Libur Natal, Pesona Pulau Beras Basah Sihir Ribuan Wisatawan

Fajri
By
4 Views
Destinasi Wisata Beras Basah yang terletak di Kota Bontang, Kalimantan Timur ramai dikunjungi saat libur Natal. (Istimewa)

Libur telah tiba, tak afdal kalau tak pergi ke Pulau Beras Basah. Pergi berwisata ke Pulau yang berada di Perairan Selat Makassar, Bontang, Kalimantan Timur itu sudah seperti sebuah tradisi.

Kaltim.akurasi.id, Bontang – Tempat wisata baru terus bermunculan, tetapi kawasan wisata Pulau Beras Basah seolah tak pernah kehilangan pesona. Ribuan pengunjung memadati kawasan yang berada di Perairan Selat Makassar, Bontang, Kalimantan Timur itu pada libur Natal, Selasa (26/12/2023). Beras Basah masih jadi favorit warga untuk berwisata.

Warga Kota Bontang, bahkan warga dari luar Bontang, tetap mengunjungi tempat yang satu ini. Selain karena akses mudah, wisatawan tak perlu merogoh kocek untuk masuk ke pulau tersebut. Hanya perlu membayar biaya penyebrangan.

Ketua Asosiasi Penyedia Kapal Wisata, Anang mengatakan, kawasan wisata Pulau Beras Basah ramai dikunjungi wisatawan sejak Senin kemarin. Bahkan, lalu lintas penyebrangan kapal di dermaga Pelabuhan Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan terbilang padat.

“Diperkirakan jumlah pengunjung mencapi 1.500 orang, dilihat dari banyaknya jumlah penyebrangan di dermaga. Tercatat ada 60 kali penyebrangan, terhitung sejak hari Senin kemarin hingga hari ini,” ujar Anang kepada wartawan Akurasi.id, Selasa (26/12/2023).

Saking ramainya pengunjung, kata Anang, ada kapal yang membawa wisatawan hingga tiga kali dalam sehari. Pengunjung pulau juga masih didominasi masyarakat lokal, adapun pelancong dari luar daerah yakni Sangatta dan Samarinda tidak terlalu banyak.

Anang berharap, adanya pembangunan fasilitas penunjang diwilayah dermaga termasuk objek wisata Pulau Beras Basah, oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang. Agar, potensi wisata tersebut dapat dimaksimalkan.

“Banyak permintaan dari pengunjung juga, agar pelabuhan dibenahi, dan gazebo di Beras Basar ditambah,” ujarnya.

Selain fasilitas diatas, hal lain yang menjadi keluhan dari pengunjung yakni ketersediaan air bersih di WC umum. Hingga kini, hal tersebut masih dikelola oleh perorangan.  “Hal ini juga termasuk yang paling banyak dikeluhkan oleh pengunjung,” kata Anang.

Menurut Anang, pengelolaan wisata Pulau Beras Basah jika dimaksimalkan akan memberi dampak yang sangat baik.  Pasalnya, jika masyarakat semakin banyak yang tertarik datang, tentunya akan berdampak pada perekonomian masyarakat dan penghasilan daerah.

“Contoh seperti Pulau melahing, sejak di perbaharui, sekarang pengunjungnya semakin meningkat. Harapannya beras basah juga bisa dibuat lebih menarik lagi,” pungkasnya. (*)

Penulis: Nuraini
Editor: Fajri Sunaryo

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *