Padatnya Pasar Segiri sebagai salah satu pusat ekonomi di Kota Tepian kembadi jadi sorotan. Membludaknya kendaraan membuat macet di kawasan tersebut tak terhindarkan.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Kemeriahan menyambut Hari Raya Idulfitri tahun ini diiringi dengan hiruk pikuk aktivitas di Pasar Segiri, Samarinda. Namun, di balik semaraknya transaksi jual beli, terdapat sebuah permasalahan yang tak kunjung usai, yakni kemacetan.
Jalan Sutomo dan Jalan Pahlawan, dua akses utama menuju pasar, menjelma menjadi lautan kendaraan. Antrean panjang mobil dan motor tak terelakkan, terutama di jam-jam sibuk. Situasi ini diperparah dengan minimnya lahan parkir dan kebiasaan masyarakat yang masih mengandalkan kendaraan pribadi.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu, mengakui bahwa kemacetan di Pasar Segiri memang menjadi problematika yang kompleks. Pihaknya telah melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan, namun solusi ini tampaknya belum cukup.
“Salah satu langkah yang kami ambil adalah rekayasa lalu lintas di Jalan Sutomo dan Jalan Pahlawan,” ujarnya di Samarinda, belum lama ini.
Perpindahan Pedagang Pasar Pagi ke Pasar Segiri Perparah Situasi
Perpindahan pedagang dari Pasar Pagi ke Pasar Segiri memperparah situasi. Kapasitas parkir yang tak sebanding dengan jumlah pedagang dan pembeli membuat kemacetan semakin tak terhindarkan.
“Pedagang yang pindah ke Segiri otomatis menggunakan kendaraan pribadi. Sehingga, kapasitas parkir berkurang,” ungkapnya.
Dilema pun muncul. Di satu sisi, masyarakat membutuhkan akses yang mudah untuk berbelanja kebutuhan hari raya. Di sisi lain, keterbatasan lahan parkir dan infrastruktur transportasi menjadi hambatan yang tak mudah diatasi.
Ia menegaskan, bahwa dishub terus berupaya mencari solusi terbaik untuk mengatasi kemacetan di Pasar Segiri. Koordinasi dengan pihak terkait, seperti Satlantas Polresta Samarinda dan pengelola pasar, terus dilakukan.
“Sebagai dishub kami juga masih cari solusi untuk mengatur transportasi kita. Bicara soal kawasan lahan parkir, memang sangat kurang. Kemudian, adanya pemindahan pedagang ke Segiri juga menambah hal itu,” tutupnya. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Devi Nila Sari